TOKYO. Saham-saham di bursa Asia masih luluh lantak. Penyebabnya masih sama. Yakni, kekhawatiran akan perlambatan pertumbuhan ekonomi dunia. Pada pukul 16.00 waktu Tokyo, MSCI Asia Pacific Index mengalami penurunan 1,4% menjadi 117,28. Dengan demikian, sudah empat hari terakhir, indeks Asia mengalami penurunan. Sementara itu, sejumlah indeks acuan lainnya juga melorot. Ambil contoh, indeks Nikkei yang turun 0,9%. Pada transaksi pagi, Nikkei sempat terjerembab hingga 20,05% dari level tertingginya dalam 18 bulan terakhir pada 5 April lalu. Beberapa analis mensinyalir, penurunan lebih dari 20% sebagai sinyal dimulainya pasar bearish. Saham-saham yang menyeret kejatuhan indeks Nikkei antara lain Nintendo Co dan Sony Corp, dengan penurunan masing-masing sebesar 5%. Penguatan yen menjadi pemicu utama penurunan kedua saham ini. Sebab, lebih dari 70% penjualan produk di kedua perusahaan berasal dari AS. "Tingkat kepercayaan bisnis global sangat buruk. Pemerintah dan Bank of Japan harus bekerja sama untuk memecahkan masalah ini," jelas Hiroshi Watanabe, analis Daiwa Institute of Research Securities ketika dimintai keterangan mengenai penguatan yen.Indeks Australia, S&P/ASX 200 juga bernasib sama dengan penurunan 1,2%. Demikian pula halnya dengan indeks NZX 50 milik Selandia Baru yang turun 1%. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Bursa Asia semakin luluh lantak
TOKYO. Saham-saham di bursa Asia masih luluh lantak. Penyebabnya masih sama. Yakni, kekhawatiran akan perlambatan pertumbuhan ekonomi dunia. Pada pukul 16.00 waktu Tokyo, MSCI Asia Pacific Index mengalami penurunan 1,4% menjadi 117,28. Dengan demikian, sudah empat hari terakhir, indeks Asia mengalami penurunan. Sementara itu, sejumlah indeks acuan lainnya juga melorot. Ambil contoh, indeks Nikkei yang turun 0,9%. Pada transaksi pagi, Nikkei sempat terjerembab hingga 20,05% dari level tertingginya dalam 18 bulan terakhir pada 5 April lalu. Beberapa analis mensinyalir, penurunan lebih dari 20% sebagai sinyal dimulainya pasar bearish. Saham-saham yang menyeret kejatuhan indeks Nikkei antara lain Nintendo Co dan Sony Corp, dengan penurunan masing-masing sebesar 5%. Penguatan yen menjadi pemicu utama penurunan kedua saham ini. Sebab, lebih dari 70% penjualan produk di kedua perusahaan berasal dari AS. "Tingkat kepercayaan bisnis global sangat buruk. Pemerintah dan Bank of Japan harus bekerja sama untuk memecahkan masalah ini," jelas Hiroshi Watanabe, analis Daiwa Institute of Research Securities ketika dimintai keterangan mengenai penguatan yen.Indeks Australia, S&P/ASX 200 juga bernasib sama dengan penurunan 1,2%. Demikian pula halnya dengan indeks NZX 50 milik Selandia Baru yang turun 1%. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News