SYDNEY. Bursa saham Asia sumringah, menuju kenaikan mingguan kelima seiring kenaikan perusahaan berbasis material dan energi pasca minyak sentuh level US$ 40 per barel. Sementara, bursa Jepang akhiri pekan ini di zona merah terseret kenaikan yen. Indeks saham di China, Hong Kong, Australia dan Singapura menguat, sedangkan indeks MSCI Asia Pacific sedikit berubah. Indeks regional ini menuju kenaikan lima hari 1,6 % dan kenaikan terpanjang mingguan sejak Juli 2014. Saham China mencatat kenaikan mingguan tertajam sejak November sementara indeks Manila memasuki bull market. Bisa dikatakan, pasar saham Asia Tenggara memantul kembali dari bearish market, melampaui indeks global seiring investor asing mengucurkan investasi di tengah pemulihan ekonomi. Indeks MSCI Asia Tenggara naik hampir 20 % dari penutupan terendah pada 21 Januari. Saham Taiwan dan Indonesia yang naik 19 % dari posisi terendah tahun lalu.
Bursa Asia sumringah karena minyak sentuh US$ 40
SYDNEY. Bursa saham Asia sumringah, menuju kenaikan mingguan kelima seiring kenaikan perusahaan berbasis material dan energi pasca minyak sentuh level US$ 40 per barel. Sementara, bursa Jepang akhiri pekan ini di zona merah terseret kenaikan yen. Indeks saham di China, Hong Kong, Australia dan Singapura menguat, sedangkan indeks MSCI Asia Pacific sedikit berubah. Indeks regional ini menuju kenaikan lima hari 1,6 % dan kenaikan terpanjang mingguan sejak Juli 2014. Saham China mencatat kenaikan mingguan tertajam sejak November sementara indeks Manila memasuki bull market. Bisa dikatakan, pasar saham Asia Tenggara memantul kembali dari bearish market, melampaui indeks global seiring investor asing mengucurkan investasi di tengah pemulihan ekonomi. Indeks MSCI Asia Tenggara naik hampir 20 % dari penutupan terendah pada 21 Januari. Saham Taiwan dan Indonesia yang naik 19 % dari posisi terendah tahun lalu.