JAKARTA. Pergerakan bursa di kawasan asia masih rentan melemah. Sampai penutupan sore ini, indeks bursa di kawasan ini masih memerah. Koreksi terbesar pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang jatuh 2,59% ke 2.724,6. Disusul, indeks Hang Seng melemah 1,36% di 19.496, Straits Times Index turun 3,16% ke 2.715, indeks Kospi terkoreksi 0,66% menjadi 1.630, dan indeks Nikkei 225 turun 0,58% ke 9.711.Melemahnya bursa di kawasan asia tergambar pula dari indeks MSCI Asia Pasifik. Hingga perdagangan pukul 17.46 waktu Tokyo, indeks regional ini melemah 1% ke 112,35. Posisi ini memperpanjang pelemahan bulanan terbesar indeks MSCI Asia Pasifik sejak Oktober 2008.Pemicu melemahnya bursa asia akibat rilis data pertumbuhan industri manufaktur di China yang melambat dari 55,7 pada April, menjadi 53,9 selama Mei. Posisi ini terendah sejak Juni 2009. Selain itu, ada kekhawatiran pengetatan anggaran di Eropa dan upaya China untuk mengendalikan harga properti akan melukai ekonomi global. Belum lagi, kekhawatiran pasar terhadap spekulasi gejolak politik atas ketidakpastian nasib Perdana Menteri Jepang."Ketidakstabilan politik akan menghambat kemampuan Jepang untuk menghadapi terhadap krisis dalam masa penuh gejolak. Pasar menjadi sadar akan momentum pelemahan ekonomi global," kata Hiroshi Morikawa dari MU Investments Co, Tokyo, seperti dikutip Bloomberg.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Bursa Asia Terbakar Sentimen China dan Jepang
JAKARTA. Pergerakan bursa di kawasan asia masih rentan melemah. Sampai penutupan sore ini, indeks bursa di kawasan ini masih memerah. Koreksi terbesar pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang jatuh 2,59% ke 2.724,6. Disusul, indeks Hang Seng melemah 1,36% di 19.496, Straits Times Index turun 3,16% ke 2.715, indeks Kospi terkoreksi 0,66% menjadi 1.630, dan indeks Nikkei 225 turun 0,58% ke 9.711.Melemahnya bursa di kawasan asia tergambar pula dari indeks MSCI Asia Pasifik. Hingga perdagangan pukul 17.46 waktu Tokyo, indeks regional ini melemah 1% ke 112,35. Posisi ini memperpanjang pelemahan bulanan terbesar indeks MSCI Asia Pasifik sejak Oktober 2008.Pemicu melemahnya bursa asia akibat rilis data pertumbuhan industri manufaktur di China yang melambat dari 55,7 pada April, menjadi 53,9 selama Mei. Posisi ini terendah sejak Juni 2009. Selain itu, ada kekhawatiran pengetatan anggaran di Eropa dan upaya China untuk mengendalikan harga properti akan melukai ekonomi global. Belum lagi, kekhawatiran pasar terhadap spekulasi gejolak politik atas ketidakpastian nasib Perdana Menteri Jepang."Ketidakstabilan politik akan menghambat kemampuan Jepang untuk menghadapi terhadap krisis dalam masa penuh gejolak. Pasar menjadi sadar akan momentum pelemahan ekonomi global," kata Hiroshi Morikawa dari MU Investments Co, Tokyo, seperti dikutip Bloomberg.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News