Bursa Asia Tergelincir Jelang Rilis Data Inflasi China dan Amerika



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa saham Asia-Pasifik jatuh pada awal perdagangan pada hari Rabu (10/8). Investor menunggu data inflasi dari China dan Amerika Serikat (AS).

Indeks Nikkei 225 Jepang turun 0,63% dan indeks Topix tergelincir 0,46%.

Di Korea Selatan, Kospi turun 0,54% dan Kosdaq turun 0,75%. S&P/ASX 200 Australia kehilangan 0,12%.


Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang turun 0,22%.

China akan merilis data inflasi pada hari Rabu. Indeks harga produsen untuk Juli diperkirakan naik 4,8% dari tahun lalu, menurut jajak pendapat Reuters. Pada bulan Juni, PPI meningkat sebesar 6,1%.

Baca Juga: Wall Street: Nasdaq Jatuh 1,19%, Terseret Saham Micron Jelang Rilis Data Inflasi

Harga konsumen diperkirakan meningkat 2,9% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2021.

Kemudian, AS akan melaporkan data inflasi juga. Para ekonom memperkirakan bahwa inflasi konsumen akan mencapai 8,7%, dibandingkan dengan 9,1% pada bulan Juni, menurut Dow Jones.

Dalam berita perusahaan, Toyota Motor mengumumkan akan menangguhkan beberapa operasi produksi karena kasus positif Covid-19 di lokasi kerja.

Cathay Pacific dan Honda Motor termasuk di antara perusahaan yang melaporkan pendapatan pada hari Rabu.

Semalam di Wall Street, Nasdaq Composite turun lebih dari 1% menjadi 12.493,93. Dow Jones Industrial Average kehilangan 58,13 poin atau 0,18% menjadi 32.774,41 dan S&P 500 turun 0,42% menjadi 4.122,47.

Baca Juga: Prediksi IHSG Hari Rabu (10/8) Turun, Ini Saham Pilihan Untuk Dicermati

Mata uang dan minyak

Indeks dolar AS, yang melacak greenback terhadap sekeranjang rekan-rekannya, berada di 106,342, bertahan di bawah level 106,5.

Yen Jepang diperdagangkan pada 135,16 per dolar, tetap melemah sejak laporan penggajian AS yang kuat. Dolar Australia berada di US$0,6953.

Minyak berjangka lebih rendah. Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) turun 0,15% pada US$90,36 per barel. Sementara, harga minyak mentah Brent berada di sekitar datar pada US$96,25 per barel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto