HONG KONG. Menjelang sore ini, sebagian besar saham yang ditransaksikan di bursa Asia dilanda aksi jual. Pada pukul 15.47 waktu Hong Kong, indeks MSCI Asia Pacific turun 0,6% menjadi 126,14. Sementara itu, indeks Nikkei 225 Stock Average Jepang turun 0,4%, indeks Hang Seng Hong Kong turun 0,2%, dan indeks Shanghai Composite turun 0,2%. Sejumlah saham yang pergerakannya turut mempengaruhi bursa Asia antara lain: Li & Fung Ltd yang turun 2,1% di Hong Kong dan Samsung Electronics Co turun 1,6% di Seoul.Penurunan bursa Asia kali ini terjadi setelah tingkat ekspor China mencatatkan perlambatan pertumbuhan dibanding prediksi ekonom. Kondisi itu menenggelamkan sentimen positif di mana tingkat pemesanan mesin-mesin dari Jepang menorehkan kenaikan serta data tenaga kerja AS yang lebih baik dibanding prediksi. "Pemerintah China membutuhkan sesuatu untuk mendongkrak kembali perekonomian. Secara keseluruhan, investor tak lagi mencemaskan mengenai perlambatan ekonomi global seperti sebelumnya," papar Alex Au, managing director Richland Capital Management Ltd. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Bursa Asia terpapas isu China
HONG KONG. Menjelang sore ini, sebagian besar saham yang ditransaksikan di bursa Asia dilanda aksi jual. Pada pukul 15.47 waktu Hong Kong, indeks MSCI Asia Pacific turun 0,6% menjadi 126,14. Sementara itu, indeks Nikkei 225 Stock Average Jepang turun 0,4%, indeks Hang Seng Hong Kong turun 0,2%, dan indeks Shanghai Composite turun 0,2%. Sejumlah saham yang pergerakannya turut mempengaruhi bursa Asia antara lain: Li & Fung Ltd yang turun 2,1% di Hong Kong dan Samsung Electronics Co turun 1,6% di Seoul.Penurunan bursa Asia kali ini terjadi setelah tingkat ekspor China mencatatkan perlambatan pertumbuhan dibanding prediksi ekonom. Kondisi itu menenggelamkan sentimen positif di mana tingkat pemesanan mesin-mesin dari Jepang menorehkan kenaikan serta data tenaga kerja AS yang lebih baik dibanding prediksi. "Pemerintah China membutuhkan sesuatu untuk mendongkrak kembali perekonomian. Secara keseluruhan, investor tak lagi mencemaskan mengenai perlambatan ekonomi global seperti sebelumnya," papar Alex Au, managing director Richland Capital Management Ltd. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News