Bursa Asia tersandung yen dan data tenaga kerja AS



TOKYO. Mayoritas saham yang diperdagangkan di bursa Asia dilanda aksi jual. Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 15.29 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific turun 0,2% menjadi 135,33. Dalam setiap empat saham yang turun, hanya ada satu saham yang naik. sementara itu, indeks Topix Jepang tergerus 1% setelah yen perkasa 0,6% pada 2 Agustus lalu. Sedangkan indeks Kospi Korea Selatan turun 0,4%, indeks NZX 50 Selandia Baru naik 0,1%, indeks S&P/ASX 200 Australia turun 0,1%, dan indeks Taiex Taiwan naik 0,5%. Sedangkan indeks Straits Times Singapura turun 0,7%. Indeks Hang Seng Hong Kong naik 0,2%. Sedangkan Shanghai Composite Index China naik 0,6%.Pergerakan sejumlah saham turut mempengaruhi bursa Jepang. Beberapa di antaranya: Mazda Motor Corp yang turun 4,1%, Fonterra Shareholders Fund turun 3,7%, dan Tianneng Power International Ltd tergerus 19%. Bursa Asia memberikan sinyal merah akibat penguatan yen yang memberatkan langkah saham-saham eksportir Jepang. Selain itu, data tenaga kerja AS juga di bawah prediksi analis. "Jepang masih terlihat kurang stabil bagi saya. Data tenaga kerja AS tidak sepenuhnya lemah sehingga dapat mempengaruhi keputusan the Fed untuk tetap mempertahankan stimulusnya," jelas Chris Weston, chief market strategist IG Markets Ltd di Melbourne. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Barratut Taqiyyah Rafie