Bursa Asia tersengat penurunan minyak



TOKYO. Memasuki hari keempat, bursa Asia kembali memerah pada transaksi perdagangan pagi ini (19/8). Mengutip data Bloomberg, pada pukul 09.01 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia-Pacific turun 0,1% menjadi 136,83. Ini merupakan level terendah dalam tujuh bulan terakhir.

Penurunan bursa Asia dipicu oleh aksi jual komoditas seiring meningkatnya kecemasan kemungkinan perlambatan ekonomi China. Jika ekonomi China melemah, dipastikan tingkat permintaan komoditas dunia pun akan ikut tergerus.

Pagi ini, harga minyak dunia masih melanjutkan penurunan. Demikian pula halnya dengan harga tembaga yang tertekan hingga ke level terendah sejak 2009.


Selain itu, investor juga menunggu adanya petunjuk arah kebijakan the Federal Reserve terkait waktu pelaksanaan suku bunga acuan. Saat ini, tingkat kepercayaan investor bahwa the Fed akan menaikkan suku bunga pada September semakin menurun menjadi 48% dari sebelumnya 50% pada pekan lalu.

"Ada dampak dari isu perlambatan ekonomi Cina. Sementara, konsensus yang ada adalah the Fed akan menaikkan suku bunga pada September, namun ada petensi hal itu ditunda mengingat pasar global yang volatil," jelas James Lindsay, strategist Nikko Asset Management NZ Ltd di Auckland.

Sementara itu, indeks Topix Jepang turun 0,4%, indeks Kospi Korea Selatan naik 0,1%, indeks S&P/ASX 200 Australia naik 0,1%, dan indeks NZX 50 Selandia Baru naik 0,2%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie