TOKYO. Bursa Asia tak mengekor penguatan di bursa Amerika Serikat pagi ini, Jumat (11/11). Saham-saham melorot seiring dengan penguatan dollar AS setelah kemenangan Donald Trump sebagai presiden AS. Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang turun 0,2%. Busa Seoul di Korea melorot 0,5%. Namun, Indeks Nikkei di Tokyo menguat 1% ke level tertinggi 6,5 bulan, didorong pelemahan yen.
Kemarin malam di Wall Street, Indeks S&P 500 menguat 0,2% sementara Dow Jones Industrial Average melompat 1,2%. Di sisi lain, bursa Nasdaq yang banyak memperdagangkan saham-saham teknologi merosot 0,8%. Kemenangan Trump masih menyetir arah bursa. "Pasar melihat kecenderungan Trump melindungi ekonomi domestik AS. Itu sebabnya bursa Dow menguat, sedangkan Nasdaq melemah," kata Koichi Yoshikawa, Executive Director of Financial Markets di Standard Chartered Bank, pada
Reuters.
Pasar AS memanfaatkan rencana Trump menghapus pengetatan modal perbankan dalam beleid Dodd-Frank. Hal ini melambungkan saham-saham perbankan dengan ekspektasi bank membukukan keuntungan lebih besar. Di sisi lain, Trump menginginkan perusahaan-perusahaan multinasional raksasa seperti Apple membangun pabrik di AS alih-alih di China, untuk mendorong lapangan pekerjaan. Kebijakan Trump pada proteksi dan ekspansi fiskal juga diharapkan pasar bisa mendorong inflasi. Dalam dua hari kemenangan Trump, yield obligasi AS bertenor 10 tahun menyentuh level tertinggi selama 10 bulan terakhir. Dollar AS alhasil semakin kuat menekan kurs rivalnya. Terutama terhadap yen, yang menyentuh ¥ 106,95 per dollar AS, level tertinggi sejak Juli. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Sanny Cicilia