KONTAN.CO.ID - Bursa saham Australia mencatat kenaikan harian tertajam dalam lebih dari dua tahun pada Selasa (8/4). Seiring investor memborong saham-saham tambang dan energi yang sebelumnya terpuruk akibat penurunan global sehari sebelumnya.

Melansir Reuters, Indeks acuan S&P/ASX 200 ditutup naik 2,3% ke level 7.510 poin, setelah anjlok 4,2% atau sekitar A$69 miliar dalam nilai pasar pada Senin (7/4), dipicu kekhawatiran seputar potensi perang dagang dan resesi global.

Baca Juga: IHSG Memerah, TASPEN Pilih Beli Saham Berfundamental Baik Saat Harga Turun

KPR Star Mortgage Raih Best Innovative Bank, KB Bank Siap Lanjutkan Inovasi

"Tekanan jual yang intens dalam beberapa sesi terakhir tampaknya sudah mencapai titik jenuh, membuka jalan bagi pemulihan ASX hari ini," ujar Tim Waterer, Kepala Analis Pasar di KCM Trade.

Optimisme pasar juga didorong oleh harapan bahwa Washington akan melonggarkan sikapnya terkait tarif impor yang agresif.

Sentimen ini menyebar luas, mendorong seluruh sektor ditutup di zona hijau.

"Harapan akan penurunan tarif utama dari AS mendorong pelaku pasar beralih dari kepanikan ke aksi beli," tambah Waterer.

Saham sektor pertambangan melonjak 2,7%, dengan dua raksasa industri, BHP Group dan Rio Tinto, masing-masing naik 1,9% dan 1,1%.

Baca Juga: Apa Itu Trading Halt dan Auto Rejection 15% dari BEI? Ini Penjelasan Aturan Terbaru

Analis investasi di Seneca Financial, Ben Richards, mencatat bahwa pelaku pasar mulai melakukan rotasi dari saham-saham defensif seperti Woolworths, ke sektor yang lebih sensitif terhadap ekonomi, seperti sumber daya alam.

Saham sektor keuangan menguat 2%, dipimpin oleh kenaikan saham “Empat Besar Bank” yang naik antara 1% hingga 2,2%.

Saham energi juga melonjak 4,1%, sementara sektor teknologi melesat 4,6%, dan konsumer primer naik 1,3%.

Baca Juga: Bursa Asia Mayoritas Menguat di Pagi Ini (8/4), Indeks Nikkei 225 Melonjak 5%

Di Selandia Baru, indeks acuan S&P/NZX 50 juga menguat 1%, menjelang keputusan suku bunga yang akan diumumkan oleh Bank Sentral Selandia Baru (RBNZ) pada Rabu (9/4).

Survei Reuters memperkirakan pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin, dengan ekspektasi pemangkasan lanjutan di 2025.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News