Bursa Australia Catat Kinerja Terbaik dalam 8 Bulan pada Jumat (16/8)



KONTAN.CO.ID - Saham-saham di Australia naik pada hari Jumat (16/8), mencatatkan pekan terbaik mereka sepanjang tahun ini.

Para investor mencerna laporan keuangan yang beragam dari beberapa perusahaan unggulan dan data dari Amerika Serikat (AS) meredakan kekhawatiran akan resesi yang akan datang di ekonomi terbesar dunia tersebut.

Indeks S&P/ASX 200 naik 1,3% menjadi 7.971,1, menandai penutupan tertinggi dalam dua minggu terakhir. Sepanjang minggu ini, indeks tersebut mencatat kenaikan 2,5%, menjadi pekan terbaik sejak 15 Desember 2023.


Baca Juga: Bursa Saham Australia Catatkan Kenaikan 5 Hari Beruntun pada Kamis (15/8)

Para pelaku pasar menilai laporan keuangan dari beberapa perusahaan besar pekan ini, termasuk pemberi pinjaman terbesar Commonwealth Bank of Australia, perusahaan energi AGL Energy, dan raksasa bioteknologi CSL.

"Pasar sangat fluktuatif. Kinerja yang positif hanya mendapat kenaikan kecil, sementara yang buruk mengalami penurunan tajam di sektor saham kecil dan mikro," kata Mathan Somasundaram, CEO Deep Data Analytics.

Pekan depan, para investor akan fokus pada laporan keuangan dari raksasa minyak dan gas Santos serta perusahaan tambang batu bara Whitehaven Coal.

Pada hari Jumat ini, saham-saham keuangan unggulan naik untuk hari ketujuh berturut-turut dan ditutup 1,6% lebih tinggi dalam sesi terbaik sejak akhir Juli. Sub-indeks ini mencatat kenaikan 4,8% pekan ini, menjadi pekan terbaiknya sejak Oktober 2022.

Saham sektor tambang melonjak 2,1% pada hari Jumat setelah mengalami penurunan selama dua sesi berturut-turut. Saham BHP Group naik 2%.

Baca Juga: AS Jadi Penyumbang Terbesar Surplus Neraca Dagang Indonesia, Defisit Dengan China

Saham energi juga mengalami kenaikan seiring dengan meningkatnya harga minyak global yang didukung oleh data ekonomi AS yang positif.

Di antara saham individu, ASX mengalami penurunan hingga 3,3% ke level terendah dalam satu minggu setelah operator pasar saham Australia tersebut melaporkan penurunan laba tahunan akibat meningkatnya biaya yang mengurangi pendapatan perusahaan.

Di tempat lain, Indeks acuan S&P/NZX 50 Selandia Baru ditutup flat. Namun, indeks ini mencatat kenaikan 4% selama pekan ini, menjadi pekan terbaiknya sejak April 2020.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto