KONTAN.CO.ID - Saham-saham Australia ditutup lebih tinggi pada hari Jumat (13/9), dengan indeks S&P/ASX 200 naik 0,3% ke level 8.099,9, tertinggi dalam satu setengah bulan terakhir. Kenaikan ini didorong oleh performa kuat saham pertambangan dan emas, yang mendapat keuntungan dari lonjakan harga komoditas. Sepanjang pekan ini, indeks utama menguat sebesar 1,1%.
Baca Juga: Ini Sejumlah Bank Sentral yang Bakal Memangkas Bunga di Pekan Depan Investor global saat ini menunggu pertemuan kebijakan bank sentral Amerika Serikat (AS) yang akan digelar pekan depan, di mana The Fed diperkirakan akan memangkas suku bunga untuk pertama kalinya sejak 2020. Hal ini menciptakan ekspektasi positif di pasar, dengan harga emas mengalami reli akibat perkiraan tersebut. Sementara itu, Bank Sentral Australia (RBA) masih bersikap
hawkish dan menegaskan tidak akan memangkas suku bunga tahun ini, meskipun perekonomian menghadapi tantangan dan inflasi masih tinggi. Namun, data tenaga kerja yang akan dirilis minggu depan bisa menjadi faktor penentu bagi keputusan kebijakan RBA ke depan.
Baca Juga: Harga Emas Melonjak ke Rekor Tertinggi Karena Optimisme Pemangkasan Suku Bunga AS "Jika indikator makroekonomi melemah, termasuk data tenaga kerja, RBA mungkin membuka peluang untuk pemotongan suku bunga pada November," kata Tim Waterer, analis pasar di KCM Trade. Di Sydney, saham-saham emas mencatat kinerja terbaik, naik 5,2%. Northern Star Resources melonjak 3,7%, sedangkan Evolution Mining menguat 6,9%. Analis pasar IG, Hebe Chen, memperkirakan harga emas akan terus naik jika ekspektasi penurunan suku bunga The Fed semakin menguat. Saham pertambangan juga mencatat kenaikan signifikan, naik 2,6%, sementara saham energi naik 0,8%.
Baca Juga: Wall Street Melaju, Data Mengindikasikan Pemangkasan Suku Bunga AS yang Lebih Kecil Saham Namoi Cotton melonjak 4,4% setelah Olam Agri menaikkan tawaran pengambilalihan menjadi A$155,2 juta, lebih tinggi dari tawaran sebelumnya. Di Selandia Baru, indeks acuan S&P/NZX 50 naik tipis 0,1%, ditutup pada 12.832,55, level tertinggi sejak Januari 2022. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto