KONTAN.CO.ID - Bursa Australia ditutup lebih tinggi pada hari Rabu (27/3) didukung oleh saham-saham layanan kesehatan dan perbankan. Sementara investor menilai data inflasi domestik utama yang semakin memperkuat kemungkinan penurunan suku bunga yang lebih cepat dari perkiraan di negara tersebut. Indeks S&P/ASX 200 ditutup 0,5% lebih tinggi pada 7.819,60 poin. Patokan tersebut berakhir 0,4% lebih rendah pada hari Selasa.
Inflasi harga konsumen Australia bertahan pada level terendah dalam dua tahun pada bulan Februari, bertentangan dengan ekspektasi kenaikan tipis, menurut data dari Biro Statistik Australia.
Baca Juga: Bursa Asia Cenderung Menguat di Pagi Ini (27/3), Pasar Menanti Data Inflasi Indeks harga konsumen bulanan naik pada laju tahunan sebesar 3,4% di bulan Februari, tidak berubah dari bulan Januari dan di bawah perkiraan sebesar 3,5%. “Meskipun penurunan inflasi yang stabil merupakan hal yang menggembirakan, namun jalannya akan bergelombang… penurunan suku bunga pertama mungkin tidak akan dilakukan sampai awal tahun 2025 dibandingkan dengan perkiraan pasar saat ini,” kata Kerry Craig, global market strategist di J.P. Morgan. Sektor keuangan kelas berat melonjak 0,6%. Bank-bank besar seperti Commonwealth Bank of Australia dan National Australia Bank masing-masing naik 1,1% dan 0,6%. Sektor kesehatan bangkit kembali dari kerugian di sesi sebelumnya dan bertambah 1,3%. Saham termahal di Australia dan raksasa bioteknologi CSL naik 1,4% setelah menetapkan harga obligasi korporasi senilai $1,25 miliar. Stok emas naik 1,2% dengan Northern Star Resources dan Evolution Mining masing-masing naik 2,2% dan 0,6%. Saham sektor pertambangan naik 0,3% setelah jatuh sebanyak 0,9% pada hari sebelumnya, mengikuti penurunan harga komoditas yang tertekan oleh kekhawatiran permintaan Tiongkok yang terus-menerus dan penguatan dolar.
Baca Juga: Bursa Australia Terkoreksi Tipis Selasa (26/3), Terseret Saham Pertambangan dan Bank Saham penambang emas Emerald Resources menjadi peraih keuntungan terbesar (top gainer) pada indeks acuan, naik 5,4%.
Sementara Wildcat Resources naik 11,1% dan merupakan peraih keuntungan terbesar pada sub-indeks pertambangan. Di tempat lain, indeks acuan S&P/NZX 50 Selandia Baru naik 0,2% menjadi 12.010,66 poin pada penutupan perdagangan. Pembuat produk polimer Skellerup mengalami kerugian terbesar pada indeks acuan, turun 4,3%. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto