KONTAN.CO.ID - Bursa saham Australia turun pada Jumat (18/10), mundur dari penutupan rekor sehari sebelumnya. Dipicu akibat stimulus yang tidak memadai dari China dan terus melemahnya sektor properti China, yang membebani saham perusahaan tambang. Melansir Reuters, indeks S&P/ASX 200 ditutup turun 0,9% ke level 8.283,2. Namun, kenaikan 0,9% yang tercatat pada Kamis (17/10) berhasil membuat indeks ini naik 0,8% selama sepekan.
Baca Juga: Bursa Asia Mixed, Investor Cermati Rilis Data Ekonomi China Saham-saham sektor pertambangan yang memiliki bobot besar turun 1,6%, mencatat kerugian untuk sesi ketiga berturut-turut, karena stimulus China yang rendah menekan harga bijih besi. China adalah mitra dagang utama Australia dan permintaan komoditas sangat dipengaruhi oleh kinerja ekonomi negara tersebut. "Perusahaan tambang terkena dampak terburuk oleh pertumbuhan GDP China yang mengecewakan dan pembaruan pasar properti yang suram, yang keduanya menunjukkan prospek permintaan komoditas yang berhati-hati," kata Hebe Chen, analis pasar di IG.
Baca Juga: Wall Street Mixed, Dow Jones Cetak Rekor Lagi Didukung Data Ekonomi AS Ekonomi China tumbuh 4,6% pada kuartal Juli-September, sedikit di atas perkiraan 4,5% dalam survei Reuters, namun di bawah laju 4,7% pada kuartal sebelumnya. Meski begitu, harga rumah baru turun pada laju tercepat sejak 2015, menunjukkan kelemahan berkelanjutan di sektor properti, yang merupakan pengguna utama baja. Raksasa sektor pertambangan seperti BHP Group dan Rio Tinto masing-masing turun 2% dan 0,9%. Sub-indeks sektor ini telah mencatat penurunan selama tiga minggu berturut-turut, dengan penurunan 0,7% pekan ini. Sektor keuangan yang sensitif terhadap suku bunga berakhir datar. Bank terbesar, Commonwealth Bank of Australia, naik 0,3%, sementara ANZ Group turun 0,7%. Sub-indeks perbankan naik 4,1% pekan ini, mencatat kenaikan terbesar sejak pekan yang berakhir pada 16 Agustus.
Baca Juga: Bursa Australia Catatkan Rekor Penutupan Tertinggi Kamis (17/10) Sektor utilitas turun 3,5%, mencapai level terendah dalam lebih dari sebulan. Saham Origin Energy turun 2%, sementara APA Group anjlok 5,9%. Saham-saham energi juga melemah 1,2%, dengan Woodside Energy dan Santos masing-masing turun 1,2% dan 1%. Di tempat lain, Indeks acuan S&P/NZX 50 di Selandia Baru naik 0,4% dan berakhir di level 12.823,89. Namun, indeks ini mengalami penurunan 0,2% pekan ini, menghentikan tren kenaikan dua pekan sebelumnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto