Bursa Australia Ditutup Turun, Terseret Saham Sektor Pertambangan dan Keuangan



KONTAN.CO.ID - Bursa saham Australia ditutup lebih rendah pada hari Jumat (19/7), dengan sektor pertambangan dan keuangan memimpin penurunan untuk sesi kedua berturut-turut.

Sementara data ketenagakerjaan domestik yang kuat memicu kekhawatiran akan kenaikan suku bunga lebih awal.

Melansir Reuters, Indeks S&P/ASX 200 ditutup turun 0,8% menjadi 7.971,60 poin. Indeks acuan tersebut ditutup naik 0,2% untuk minggu ini, tetapi tetap di bawah angka 8.000 yang dicapai untuk pertama kalinya pada hari Senin.


Data yang menunjukkan pertumbuhan lapangan kerja yang kuat pada bulan Juni pada hari Kamis (18/7) menyebabkan, investor meningkatkan ekspektasi kenaikan suku bunga secepatnya pada 6 Agustus, saat Bank Sentral Australia (RBA) bertemu untuk membahas kebijakan moneternya.

Baca Juga: IHSG Melemah ke 7.270 di Sesi I Jumat (19/7), ADRO, PTBA, UNTR Top Gainers LQ45

Angka inflasi kuartal kedua negara tersebut, yang akan dirilis pada akhir bulan, juga dipantau untuk mendapatkan wawasan lebih lanjut tentang rencana kebijakan RBA.

"Sangat jelas secara global bahwa disinflasi sedang berlangsung. Jadi, hanya masalah waktu sampai kita melihat beberapa tren tersebut mengalir ke Australia," kata John Lockton, Kepala Strategi Investasi di Sandstone Insights.

"RBA perlu melihat bukti yang lebih kuat bahwa Australia memiliki cerita uniknya sendiri sebelum memutuskan untuk menaikkan suku bunga lagi," tambah Lockton.

Saham-saham pertambangan turun 1,8% mengikuti harga bijih besi yang lemah, dan turun 3,1% untuk minggu ini.

Saham BHP turun 2,1% ke level terendah sejak 6 Juni 2023 dan saham Rio Tinto turun 1,7% ke level terendah dalam sembilan bulan.

Sektor keuangan turun 0,8%, dengan 'Empat Besar' bank kehilangan antara 0,8% dan 1,2%.

Baca Juga: Wall Street Melemah Tajam pada Kamis (18/7) Karena Kecemasan Meningkat

Namun, sub-indeks ini naik 0,8% dalam minggu ini, setelah mencapai rekor tertinggi berturut-turut dalam beberapa sesi terakhir.

"Momentum pendapatan positif, manajemen modal aktif, seperti pembelian kembali saham, dan ekspektasi hasil yang baik dari Commonwealth Bank of Australia, yang akan memimpin sektor ini, berada di balik reli saham bank," kata Lockton.

Indeks acuan S&P/NZX 50 Selandia Baru ditutup datar pada 12.325,60 poin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto