KONTAN.CO.ID - Bursa saham Australia menguat tipis pada perdagangan Senin (29/12/2025), terdorong reli saham pertambangan dan emas yang menembus level tertinggi baru, seiring kenaikan harga komoditas. Sektor energi justru menahan laju indeks akibat penurunan harga minyak. Melansir
Reuters, Indeks S&P/ASX 200 naik 0,2% ke level 8.777,90 pada pukul 23:19 GMT. Sebelumnya, indeks ini turun 0,4% pada Rabu (24/12) sebelum pasar libur Natal dan Boxing Day.
Baca Juga: Trump dan Netanyahu Bahas Fase Kedua Gencatan Senjata Gaza Saham pertambangan melesat 1,1% ke level tertinggi sepanjang masa, didorong harga tembaga yang menembus rekor dan kenaikan harga bijih besi pada Jumat lalu. Salah satu raksasa pertambangan, Rio Tinto, naik 0,7% setelah sempat menyentuh rekor tertinggi. Perusahaan ini kini fokus mengembangkan bisnis tembaga untuk memanfaatkan harga tinggi seiring transisi energi hijau. Sektor emas juga mencatatkan rekor, sejalan dengan reli harga logam mulia. Produsen emas Northern Star Resources dan Evolution Mining masing-masing naik 1,4% dan 1,3%. Sepanjang tahun ini, saham pertambangan naik hampir 42%, melampaui kenaikan indeks utama sebesar 7,6%, didukung harga komoditas yang kuat dan pergeseran dari saham bank yang mahal. Sektor finansial melemah tipis, dengan salah satu bank besar, Westpac, turun 0,6%. Meski begitu, sub-indeks ini mencatatkan kenaikan mingguan selama lima pekan berturut-turut. Kekhawatiran valuasi masih membayangi karena bank-bank Australia memiliki rasio harga relatif tinggi dibandingkan rekan-rekan mereka di negara maju.
Baca Juga: Industri Alkohol AS Masuk Fase Krisis, Apa yang Terjadi? Sepanjang 2025, sub-indeks finansial naik 8,5%, lebih rendah dibandingkan kenaikan lebih dari 28% pada 2024. Sektor energi turun 0,5%, seiring penurunan harga minyak pada Jumat lalu yang memicu kekhawatiran kelebihan pasokan.
Produsen minyak dan gas, Woodside Energy dan Santos, masing-masing turun 0,2% dan 0,5%. Di Selandia Baru, indeks acuan S&P/NZX 50 naik tipis 0,1% ke level 13.547,74.