KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa saham Australia jatuh pada hari Senin (22/3), terseret aksi jual yang melanda saham asuransi. Setelah banjir bandang di pantai timur menyebabkan kerusakan besar pada properti dan memicu ekspektasi peningkatan klaim.

Melansir Reuters, indeks S & P / ASX 200 turun 0,3% pada 6.689,5 pada 2315 GMT dan menetapkan pada pelemahan sesi keempat berturut-turut. Indeks acuan ini ditutup 0,6% lebih rendah pada hari Jumat.

Hujan deras melanda New South Wales selama akhir pekan, menyebabkan banjir terparah dalam setengah abad di beberapa daerah, kata pihak berwenang pada Minggu, memaksa ribuan orang mengungsi dan merusak ratusan rumah.

Perusahaan asuransi QBE Insurance, Suncorp, dan Insurance Australia merosot masing-masing sebanyak 2,6%, 3,6% dan 4,1%, setelah banjir bandang memicu ekspektasi lonjakan klaim.

IAG mengatakan lebih dari 2.100 klaim telah diajukan kepada perusahaan pada Minggu malam yang mencakup sebagian besar kerusakan properti dan masih terlalu dini untuk memprediksi biaya yang akan timbul dari peristiwa tersebut.

Baca Juga: Australia alami banjir terparah dalam 60 tahun, ribuan orang dievakuasi

Sentimen yang lebih luas juga melemah setelah Wall Street membukukan kinerja beragam di sesi sebelumnya, karena kekhawatiran atas bertahannya kenaikan imbal hasil US Treasury baru-baru.

Saham pertambangan merosot sebanyak 1% ke level terendah dalam tujuh minggu di tengah penurunan bijih besi berjangka China, dengan BHP Group dan saingannya Rio Tinto kehilangan masing-masing sebanyak 0,9% dan 1%.

Melawan tren, Crown Resorts adalah yang berkinerja terbaik dalam indeks setelah operator kasino menerima proposal pembelian A$ 8,02 miliar (US$ 6,19 miliar) dari perusahaan Blackstone Group.

Saham energi juga membantu membatasi penurunan indeks, naik 1,7% ke jalur terbaiknya sejak 12 Maret karena penguatan harga minyak. Saham Woodside Petroleum dan Santos masing-masing naik 1,7% dan 1,3%.

Di Selandia Baru, indeks acuan S & P / NZX 50 turun 0,5% 12.454,17, terendah dalam seminggu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto