Bursa Australia Turun 3 Hari Beruntun Rabu (13/11), Aksi Jual Jelang Data Inflasi AS



KONTAN.CO.ID - Bursa Australia mengalami penurunan pada perdagangan hari Rabu (13/11), seiring kehati-hatian investor menjelang rilis data inflasi Amerika Serikat (AS), yang juga menekan hasil kinerja keuangan Commonwealth Bank of Australia.

Indeks S&P/ASX 200 ditutup melemah 0,8% ke level 8.193,4 poin, mencatat penurunan selama tiga hari berturut-turut.

Baca Juga: Bursa Australia Memerah Selasa (12/11), Komoditas Tertekan Rencana Stimulus China


Kenaikan hasil imbal hasil US Treasury terjadi semalam setelah investor memperhitungkan dampak kebijakan Presiden terpilih Donald Trump yang mencakup pemotongan pajak dan tarif perdagangan, yang dinilai dapat memicu inflasi.

"Selera risiko di pasar ASX telah berkurang drastis hari ini, karena para pelaku pasar mencerna tanda-tanda peringatan dari lonjakan imbal hasil jelang data CPI AS dan laporan pengangguran Australia yang berpotensi mengubah kebijakan moneter RBA," ujar Hebe Chen, analis pasar dari IG Markets.

Data indeks harga konsumen (CPI) AS, yang akan dirilis nanti, diharapkan memberi panduan terkait prospek penurunan suku bunga The Fed.

Lebih banyak pemangkasan suku bunga dari Fed kemungkinan akan memberi tekanan tambahan bagi RBA, yang tertinggal dari bank sentral lain dalam memulai siklus penurunan suku bunga.

Baca Juga: Bursa Asia Kompak Melemah Pada Rabu (13/11) Pagi, Mengekor Pelemahan Wall Street

Sementara itu, Commonwealth Bank of Australia melaporkan laba tunai kuartal pertama sedikit lebih tinggi dari perkiraan pasar. Namun, sahamnya turun 0,5%, mengikuti penurunan 1,1% pada indeks keuangan secara keseluruhan.

"Valuasi CBA sangat mahal dan didorong oleh dana global karena ukuran dan likuiditasnya. Hasilnya menunjukkan tidak ada pertumbuhan selama tahun ini dan imbal hasilnya jauh lebih rendah dari obligasi. CBA adalah saham yang harus dijual seperti tiga bank lainnya," kata Mathan Somasundaram, CEO Deep Data Analytics.

Di sisi lain, saham ANZ Group turun 4,1% karena perusahaan tersebut diperdagangkan dengan status ex-dividen.

Baca Juga: IHSG Menguat 0,09% ke 7.328 di Sesi I Rabu (13/11), MBMA, MDKA, ARTO Top Gainers LQ45

Saham pertambangan melemah 1,2%, sementara saham emas turun 0,5%. Saham Mineral Resources anjlok 7,2% dan mencapai level terendah sejak akhir Oktober setelah perusahaan mengumumkan akan menempatkan tambang litium Bald Hill di Australia Barat dalam status pemeliharaan.

Indeks acuan S&P/NZX 50 Selandia Baru juga turun 0,6% menjadi 12.674,49.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto