Bursa Australia Turun Kamis (31/10), Saham MinRes Melonjak 16%



KONTAN.CO.ID - Bursa saham Australia melemah pada Kamis (31/10) seiring berkurangnya peluang pemotongan suku bunga dalam negeri tahun ini, setelah laporan inflasi triwulanan yang beragam.

Namun, saham Mineral Resources (MinRes) melonjak 16% setelah mengumumkan kesepakatan senilai US$743 juta dengan Hancock, perusahaan milik miliarder Gina Rinehart.

Baca Juga: Bursa Asia Tergelincir Kamis (31/10) Pagi, Jelang Keputusan Suku Bunga BOJ


Indeks S&P/ASX 200 turun 0,1% menjadi 8.172,6 poin pada pukul 23.34 GMT. Indeks acuan ini sebelumnya ditutup turun 0,8% pada hari Rabu menyusul laporan inflasi yang baru dirilis.

Pada kuartal ketiga, inflasi harga konsumen melambat ke level terendah dalam 3,5 tahun terakhir. Namun, inflasi inti – angka penting bagi Bank Sentral Australia (RBA) dalam menentukan kebijakan moneter – tetap tinggi dan melebihi perkiraan.

Dalam pertemuan awal bulan ini, bank sentral mempertimbangkan untuk menaikkan atau menurunkan suku bunga di masa depan tetapi memilih untuk mempertahankannya dengan pertimbangan inflasi yang masih tinggi di kuartal kedua.

Bank-bank yang sensitif terhadap perubahan suku bunga turun 0,1%, namun tiga dari "Empat Besar" bank mengalami kenaikan antara 0,1% hingga 0,3%.

Baca Juga: Harga Saham Blue Chip Ini Turun Lagi Ke 2.900, Analis Rekomendasi Beli, Target 3.700

Saham Mineral Resources naik 16,4% ke level tertinggi dalam tujuh minggu dan menjadi yang paling untung di indeks acuan setelah pengumuman penjualan izin dan opsi usaha patungan dengan perusahaan eksplorasi mineral Hancock.

Saham pertambangan melemah 0,4% meski harga bijih besi naik. Raksasa seperti BHP turun 0,3% dan Rio Tinto turun 0,1%, sedangkan Fortescue naik tipis 0,1%.

Saham energi naik 0,3% di tengah kenaikan harga minyak akibat penurunan stok minyak AS dan kemungkinan kenaikan produksi dari OPEC+, yang mencakup negara-negara seperti Rusia.

Woodside, salah satu perusahaan utama di sektor ini, naik 0,5%, sedangkan Santos naik 0,6%.

Baca Juga: Wall Street Ditutup Turun Rabu (30/10), Menjelang Laporan Pendapatan Megacap

Meskipun harga emas mencapai rekor tertinggi, saham emas Australia turun 0,6%.

Penambang emas Northern Star Resources turun hampir 1% dan Evolution Mining naik 0,2%.

Di Selandia Baru, indeks acuan S&P/NZX 50 turun 0,6% menjadi 12.694,76 poin.

Selanjutnya: Harga Emas Antam Naik Rp 7.000 Hari Ini 31 Oktober 2024

Menarik Dibaca: Harga Emas Antam Naik Rp 7.000 Hari Ini 31 Oktober 2024

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto