KONTAN.CO.ID - Bursa saham Australia diperdagangkan lebih rendah pada hari Senin (2/9), dengan saham-saham tambang dan energi memberikan dampak terbesar. Sementara investor menunggu data pertumbuhan ekonomi (PDB) kuartal kedua untuk menilai prospek suku bunga. Indeks S&P/ASX 200 turun hampir 0,4% menjadi 8.062,90 poin pada pukul 00:55 GMT, dengan hampir semua sektor mengalami penurunan kecuali dua sektor. Indeks acuan ini berakhir naik 0,6% pada hari Jumat (30/8).
Baca Juga: Pasar Asia-Pasifik Dibuka Beragam Senin (2/9), Menanti Data Ekonomi Pekan Ini Laporan PDB kuartal kedua negara tersebut, yang dijadwalkan rilis minggu ini, dapat menentukan arah suku bunga Reserve Bank of Australia saat pejabat bank bertemu akhir bulan ini. Data ekonomi dari Amerika Serikat (AS) menunjukkan bahwa Federal Reserve kemungkinan akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin, bukan 50 bps. Dow Jones Industrial Average AS naik 228,03 poin, atau 0,55%, menjadi 41.563,08 poin pada hari Jumat. S&P 500 naik 56,44 poin, atau 1,01%. Sementara Nasdaq naik 197,19 poin, atau 1,13%.
Baca Juga: Masuk September, Ini Proyeksi IHSG & Saham Unggulan untuk Senin (2/9) Di Sydney, saham-saham emas turun hingga 3% pada hari Senin setelah harga bullion merosot, dengan penambang emas terbesar negara tersebut, Northern Star Resources, turun lebih dari 2%. Para penambang Australia mengikuti jejak tersebut, kehilangan sekitar 0,8%, akibat harga besi yang lebih lemah di China, produsen baja utama, dengan perusahaan-perusahaan besar seperti BHP Group dan Rio Tinto turun masing-masing 0,4% dan 0,7%. Sektor-sektor lain seperti kesehatan dan teknologi juga turun masing-masing 0,5% dan 0,6%. Dalam berita korporasi, peritel Endeavour Group turun hingga 2,3% setelah Woolworths menjual sisa sahamnya di perusahaan tersebut seharga A$383 juta.
Baca Juga: Banyak yang Blue Chip, Ini Saham Unggulan Analis September 2024 Di tempat lain, kontrak berjangka minyak Brent turun 0,6% menjadi US$76,47 per barel dan minyak West Texas Intermediate (WTI) kehilangan 0,56% menjadi $73,14 per barel. Indeks acuan S&P/NZX 50 Selandia Baru turun sekitar 0,2% menjadi 12.426,39 poin. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto