JAKARTA. Niat PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) untuk melakukan pemecahan nilai saham alias stock split belum tentu berjalan mulus. Sebab, manajemen BBRI harus terlebih dahulu berdiskusi dengan bursa untuk melangsungkan rencananya ini."Kami menunggu masuknya proposal dari BBRI, setelah itu baru diskusi," kata Eddy Sugito, Direktur Penilaian Perusahaan BEI. Menurut Eddy, diskusi ini dilakukan untuk melihat apakah pantas atau tidak hanga saham BBRI setelah di stock split.Tujuannya, agar investor tidak dirugikan dengan rencana pemecahan nilai nominal saham baik dari harga maupun dari sizenya. Eddy bilang, kemungkinan proposal stock split ini baru akan dilakukan setelah mendapatkan persetujuan dari pemegang saham.Asal tahu saja, BBRI berencana memecah nilai nominal saham dengan skema 1:2 hingga 1:4. Untuk memuluskan aksi ini, BBRI akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) sekitar November atau Desember mendatang.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Bursa belum menyetujui aksi stock split BBRI
JAKARTA. Niat PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) untuk melakukan pemecahan nilai saham alias stock split belum tentu berjalan mulus. Sebab, manajemen BBRI harus terlebih dahulu berdiskusi dengan bursa untuk melangsungkan rencananya ini."Kami menunggu masuknya proposal dari BBRI, setelah itu baru diskusi," kata Eddy Sugito, Direktur Penilaian Perusahaan BEI. Menurut Eddy, diskusi ini dilakukan untuk melihat apakah pantas atau tidak hanga saham BBRI setelah di stock split.Tujuannya, agar investor tidak dirugikan dengan rencana pemecahan nilai nominal saham baik dari harga maupun dari sizenya. Eddy bilang, kemungkinan proposal stock split ini baru akan dilakukan setelah mendapatkan persetujuan dari pemegang saham.Asal tahu saja, BBRI berencana memecah nilai nominal saham dengan skema 1:2 hingga 1:4. Untuk memuluskan aksi ini, BBRI akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) sekitar November atau Desember mendatang.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News