Bursa China alami penurunan terbesar sejak 6 tahun



HONG KONG. Bursa saham China berakhir jatuh 7,70% pada Senin, (19/1) penurunan terbesar dalam lebih dari enam tahun, setelah regulator melakukan tindakan keras untuk membatasi perdagangan marjin yang telah memicu kenaikan di pasar.

Indeks komposit Shanghai anjlok 260,15 poin -- penurunan terbesar satu hari sejak Juni 2008 -- menjadi 3.116,35 dengan nilai transaksi 409,9 miliar yuan (US$65,9 miliar). Indeks turun sebanyak 8,33% dalam perdagangan intra-hari.

Indeks komposit Shenzhen, yang melacak saham di bursa kedua Tiongkok, turun 3,39%, atau 50,10 poin, menjadi 1.428,37 dengan nilai transaksi 276,2 miliar yuan.


Kerugian menjalar ke bursa saham Hong Kong, yang merosot 1,51%, meskipun mendapat dorongan kuat dari Wall Street dan kenaikan luas di seluruh pasar Asia.

Badan Pengawas Pasar Modal China (CSRC) pada Jumat sore (16/1) mengatakan pihaknya telah menghentikan sementara tiga pialang dari pembukaan rekening nasabah perdagangan marjin baru selama tiga bulan setelah pemeriksaan menemukan pelanggaran peraturan.

Saham-saham Tiongkok telah melonjak dalam beberapa pekan terakhir, dipicu oleh penurunan suku bungan pada November dan didorong oleh likuiditas dan perdagangan marjin -- investor menggunakan dana pinjaman untuk berdagang di pasar dengan hanya kecil sebagian dari uang itu diletakkan sebagai deposit.

Tiga perusahaan pialang -- Citic Securities, Haitong Securities dan Guotai Junan Securities -- di antara yang terbesar di negara itu. Mereka ditemukan telah memperbarui perdagangan marjin dan kontrak pinjaman sekuritas yang telah berakhir, yang melanggar aturan.

Regulator memberikan hukuman yang lebih rendah untuk sembilan broker lain untuk praktek yang sama, termasuk mengizinkan nasabah yang tak memenuhi syarat untuk perdagangan marjin.

Editor: Yudho Winarto