Bursa China anjlok 29% dari posisi tertinggi 2015



BEIJING. Bursa China masih tertekan pada transaksi perdagangan hari ini (6/8). Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 09.55 waktu Shanghai, Shanghai Composite Index tergerus 0,7% menjadi 3.699,01.

Saham-saham energi dan perusahaan telekomunikasi mengalami penurunan terbesar. Sementara, volume transaksi perdagangan bursa China hari ini 50% lebih rendah dari volume rata-rata 30 harian.

Jika dikalkulasikan, indeks Shanghai Composite sudah anjlok 29% dari posisi tertingginya tahun ini yang tercipta pada 21 Juni lalu. Salah satu penyebabnya, para trader memangkas kepemilikan sahamnya seiring terjadinya sinyal perlambatan pertumbuhan pada perekonomian China.


Pemerintah Beijing sudah memberlakukan sejumlah kebijakan agar pasar saham mereka tidak semakin terpuruk. Beberapa di antaranya dengan melarang short sale, menunda pelaksanaan initial public offering, dan memperbolehkan emiten untuk melakukan suspensi saham mereka untuk mengerem penurunan lebih dalam.

"Pasar membutuhkan kekuatan untuk pulih. Data ekonomi yang akan dirilis dalam waktu dekat sepertinya tidak terlalu baik dan akan menambah tekanan bagi pasar saham China," papar Zhang Haidong, Chief Strategist Jinkuang Investment Management di Shanghai.

Sekadar informasi, China akan segera merilis data ekonomi bulan Juli pada awal pekan depan. Diprediksi, tingkat ekspor akan turun 1,5% dibanding tahun sebelumnya. Pada Juni, tingkat ekspor tumbuh 2,8%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie