KONTAN.CO.ID - Bursa saham China dan Hong Kong ditutup lebih tinggi pada Kamis (10/10). Setelah Bank Sentral China (PBOC) memulai program swap yang bertujuan mendukung pasar saham. Sementara investor menunggu pengumuman kebijakan lebih lanjut pada Sabtu (12/10). Indeks CSI300, yang terdiri dari saham-saham unggulan China dan Indeks Shanghai Composite keduanya naik lebih dari 1%.
Baca Juga: Bursa Jepang Kamis (10/10): Indeks Nikkei Ditutup Naik Mengikuti Jejak Wall St Indeks Hang Seng Hong Kong juga melonjak 3%. Bank sentral China mengumumkan bahwa mereka akan mulai menerima aplikasi untuk fasilitas swap senilai 500 miliar yuan (US$70,62 miliar) dari lembaga keuangan—langkah yang bertujuan menyalurkan lebih banyak dana ke pasar saham. "Saya percaya langkah ini memberikan likuiditas untuk membantu perusahaan mendanai perdagangan jika diperlukan," kata Lorraine Tan, Director of Equity Research for Asia di Morningstar. Namun, Tan juga mencatat bahwa kelanjutan reli saham bergantung pada kebijakan yang lebih rinci untuk mengatasi persediaan perumahan yang berlebihan dan mendorong aktivitas konsumen.
Baca Juga: Bursa Australia Naik 2 Hari Beruntun Kamis (10/10), Ditopang Saham Penambang Sementara itu, investor menunggu rincian stimulus fiskal dari konferensi pers yang sangat dinanti dari Kementerian Keuangan pada hari Sabtu. Stephen Chang, direktur pelaksana dan manajer portofolio Asia di PIMCO, mengatakan mereka memantau dengan cermat pengumuman kebijakan lebih lanjut, terutama kebijakan fiskal, karena pelonggaran tambahan diperlukan untuk mencapai pemulihan yang berkelanjutan. "Jika kita melihat langkah-langkah dukungan agresif diumumkan dalam waktu dekat, maka sentimen risiko terhadap China dapat terus berlanjut," kata Chang. Meskipun ada kenaikan moderat pada Kamis, reli saham China kehilangan momentum minggu ini, dan obligasi pemerintah China mengalami kenaikan secara luas. Saham China sempat anjlok pada hari Rabu (9/10) karena investor mengambil keuntungan setelah reli 10 hari yang signifikan. Penurunan ini juga mencerminkan kekecewaan investor atas kurangnya stimulus yang lebih kuat untuk memulihkan ekonomi.
Baca Juga: IHSG Melemah Tipis 0,05%, Ini Saham Paling Cuan Hingga Akhir Sesi I Kamis (10/10) "Kami berharap Beijing akan mengumumkan paket stimulus fiskal," kata Ting Lu, kepala ekonom China di Nomura, merujuk pada pengarahan Kementerian Keuangan yang dijadwalkan Sabtu ini. Ukuran keseluruhan paket stimulus diperkirakan akan dibatasi sebesar 3% dari PDB per tahun, termasuk pendanaan dari PBOC dan bank kebijakan, kata Lu. Saham sektor konsumen dan energi memimpin kenaikan di China, dengan masing-masing naik 2,1% dan 4,4%.
Baca Juga: Bursa Saham China Naik Kamis (10/10), Setelah PBOC Memulai Program Swap Saham pengembang properti di daratan yang diperdagangkan di Hong Kong naik 3,2% setelah penurunan tajam dalam dua sesi terakhir. Saham Guotai Junan dan Haitong Securities melonjak di China dan Hong Kong, masing-masing, setelah rincian merger diumumkan. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto