Bursa China dan Hong Kong Kompak Menguat Rabu (23/10), Menunggu Stimulus



KONTAN.CO.ID - Saham-saham China dan Hong Kong mengalami kenaikan tipis pada Rabu (23/10), didorong oleh harapan akan adanya bantuan pemerintah bagi ekonomi meskipun cakupan dan waktu pelaksanaan stimulus masih belum pasti.

Indeks Shanghai Composite ditutup naik 0,5%. Sementara indeks CSI 300 yang berisikan saham-saham blue-chip naik 0,4% menjadi 3.973.

Di Hong Kong, indeks acuan Hang Seng menguat 1,3% ke level 20.760.


Baca Juga: Bursa Jepang Rabu (23/10): Indeks Nikkei Turun untuk Sesi ke-3 Beruntun Jelang Pemilu

Meski begitu, kedua indeks masih jauh di bawah puncaknya beberapa waktu lalu, masing-masing di atas 4.450 dan 23.000.

Namun, kenaikan hari ini menandai perubahan tajam dari penurunan berkepanjangan, di tengah kesulitan ekonomi China yang dipicu oleh krisis properti dan rendahnya kepercayaan konsumen.

Wacana pembentukan dana stabilisasi pasar sebesar 2 triliun yuan (US$280 miliar), yang dilontarkan oleh sebuah lembaga think tank dan diberitakan di media, turut membantu mengangkat sentimen pasar.

"Pembicaraan soal dana stabilisasi jelas memberikan dorongan positif bagi pasar," kata Wong Kok Hoong, kepala penjualan perdagangan ekuitas di Maybank.

Baca Juga: Bursa Australia Ditutup Naik Rabu (23/10), Terkerek Saham Tambang dan Konsumen

Menurutnya, pasar tampak menetap di kisaran baru yang lebih tinggi setelah melewati periode volatilitas beberapa pekan terakhir.

"Jika Anda mengukur pergerakan indeks Hang Seng dari 11 September hingga puncaknya pada 7 Oktober, Anda dapat melihat pasar telah menemukan dukungan di titik retracement 50%," tambahnya, dengan beberapa dana jangka panjang memanfaatkan penurunan untuk membangun posisinya.

Sektor kebutuhan pokok di daratan China naik 1,4%, sementara manufaktur hijau naik hampir 2%. Indeks kendaraan listrik juga mencatat kenaikan 1%.

Volume perdagangan tetap tinggi selama beberapa pekan terakhir, dipicu oleh janji stimulus yang memicu reli euforia, diikuti oleh dua pekan penuh ketidakpastian menunggu detail lebih lanjut.

Sekitar 65 miliar saham diperdagangkan di Shanghai, jauh lebih tinggi dari rata-rata pergerakan 30 hari.

Baca Juga: Bursa Asia Bergerak Mixed Rabu (23/10) Pagi, Investor Cermati Pelonggaran Moneter AS

Volume perdagangan di Hong Kong sedikit menurun, tetapi tetap mencapai rekor dalam beberapa pekan terakhir, membantu operator bursa Hong Kong, Hong Kong Exchanges and Clearing, mencatatkan laba kuartal ketiga terbesar dalam sejarah.

Saham Xinyi Solar menjadi penggerak utama di Hong Kong, naik 12,4% setelah kabar kemungkinan penurunan bea impor AS.

Peritel perhiasan Chow Tai Fook melonjak 7,8% setelah melaporkan bahwa penurunan penjualan mulai melambat. Sementara itu, produsen otomotif Geely dan Li Auto masing-masing naik lebih dari 6%.

Saham produsen minuman China Resources Beverage ditutup 15% lebih tinggi dari harga penawarannya saat debut, menjadi tanda positif bagi pasar penggalangan modal yang sebelumnya lesu.

Selanjutnya: Starbucks Hadapi Penurunan Penjualan Terbesar Sejak Pandemi

Menarik Dibaca: 5 Tanaman Hias Indoor Terbaik untuk Dalam Ruangan Tanpa Khawatir Perubahan Suhu

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto