Bursa China kembali dibuka, di tengah ancaman penyebaran virus corona



KONTAN.CO.ID - BEIJING. Korban meninggal akibat virus corona di Provinsi Hubei China bertambah 56 menjadi 350 orang pada Senin (3/2) televisi pemerintah China melaporkan, mengutip angka resmi. Investor bersiap menghadapi volatilitas di pasar pada pembukaan bursa China pasca libur tahun baru Imlek.

Pasar China dibuka kembali pada Senin (3/2) ketika perdagangan saham, obligasi, yuan dan komoditas onshore dilanjutkan setelah jeda dan selldown global yang curam di tengah kekhawatiran penyebaran virus baru.

Untuk menghindari kepanikan, bank sentral China berencana untuk menyuntikkan CNY 1,2 triliun (US$ 173,8 miliar likuiditas ke pasar melalui operasi reverse repo pada hari ini.

Baca Juga: Bursa China terjungkal 8% akibat kecemasan virus corona

Mengutip Reuters, Senin (3/2) ada 2.103 kasus lain yang terdeteksi di Hubei, sehingga total kasus virus corona yang teridentifikasi di provinsi ini mencapai 11.177 kasus pada 2 Februari.

Hubei melaporkan 41 kematian baru. Sebanyak 265 orang di Wuhan meninggal karena virus corona.

Kasus-kasus baru yang dikonfirmasi di Wuhan melonjak 1.033 kasus, sementara di Huanggang naik 244 kasus pada 2 Februari.

Setidaknya ada 171 kasus lain telah dilaporkan di lebih dari 24 negara di wilayah lain, termasuk Amerika Serikat, Jepang, Thailand, Hong Kong dan Inggris.

Hubei di bawah karantina virtual dengan penutupan jalan dan transportasi umum. Di wilayah lain, China membatasi perjalanan dan transportasi secara lebih luas.

Provinsi Hubei memperpanjang liburan tahun baru Imlek hingga 13 Februari demi menahan penyebaran wabah virus corona.

Baca Juga: Waspada! Virus corona dapat ditularkan lewat saluran pencernaan

Beijing juga mengatakan akan membantu perusahaan yang memproduksi barang vital untuk melanjutkan pekerjaan sesegera mungkin.

Editor: Herlina Kartika Dewi