Bursa CPO Diprediksi Bisa Jadi Sentimen Positif Kinerja Emitennya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kehadiran bursa crude palm oil (CPO) dinilai bisa menjadi sentimen positif bagi kinerja emiten minyak kelapa sawit. Bursa CPO resmi meluncur pada Jumat (13/10). Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) berharap bursa CPO dapat mereformasi perdagangan minyak kelapa sawit di Indonesia.

Analis Mirae Asset Sekuritas Rizkia Darmawan melihat, bursa CPO bisa berdampak positif terhadap harga jual CPO Indonesia dan juga emitennya. Meskipun begitu, secara keseluruhan, produksi bulanan CPO di Indonesia pada hingga bulan Juli 2023 dilihat Darma masih mengalami pertumbuhan, baik secara bulanan maupun tahunan.

“Efek penurunan produksi akibat faktor cuaca yang kurang baik diperkirakan baru akan terlihat pada data produksi di bulan Agustus,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Kamis (12/10).


Baca Juga: Bursa Sawit Belum Usik Emiten CPO

Dari sisi harga, dibandingkan kuartal II 2023, harga CPO pada kuartal III 2023 cenderung flat di kisaran RM 3.800 per ton. Dari sisi permintaan, serapan ekspor dan juga konsumsi CPO domestik masih cukup baik.

“Sehingga, secara keseluruhan kondisi kinerja keuangan emiten sawit Indonesia pada kuartal III akan bergerak di kisaran level yang sama dengan kuartal II, atau cenderung sedikit membaik,” paparnya.

Darma mengaku, masih wait and see untuk kinerja emiten CPO pada kuartal IV 2023 dan 2024. Dengan adanya dinamika ketegangan geopolitik saat ini, kemungkinan ada tendesi harga komoditas global naik.

Mirae Asset Sekuritas pun merekomendasikan trading buy untuk AALI dan LSIP dengan target harga masing-masing Rp 8.250 per saham dan Rp 1.180 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati