KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah menjadwalkan peluncuran Bursa Crude Palm Oil (CPO) atau minyak sawit mentah di pekan ini. Lantas, sejauh mana kehadiran Bursa CPO berdampak pada industri kelapa sawit tanah air? Pengamat Mata uang dan Komoditas Lukman Leong menilai, Bursa CPO Indonesia seharusnya bisa jauh lebih besar daripada Malaysia, mengingat posisi Indonesia sebagai produsen minyak sawit terbesar di dunia. Kehadiran Bursa CPO Indonesia seharusnya juga berpotensi menjadi harga referensi bagi CPO dunia. Adapun data Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA) mencatat bahwa Indonesia menempati urutan pertama dengan jumlah produksi CPO mencapai 45,5 juta metrik ton pada tahun 2022. Angka itu jauh melampaui hasil produksi Malaysia dan Thailand yang memproduksi CPO masing-masing sebesar 18,8 juta metrik ton dan 3,26 juta metrik ton pada tahun lalu.
Bursa CPO Meluncur 13 Oktober, Indonesia Bisa Atur Harga Referensi Dunia?
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah menjadwalkan peluncuran Bursa Crude Palm Oil (CPO) atau minyak sawit mentah di pekan ini. Lantas, sejauh mana kehadiran Bursa CPO berdampak pada industri kelapa sawit tanah air? Pengamat Mata uang dan Komoditas Lukman Leong menilai, Bursa CPO Indonesia seharusnya bisa jauh lebih besar daripada Malaysia, mengingat posisi Indonesia sebagai produsen minyak sawit terbesar di dunia. Kehadiran Bursa CPO Indonesia seharusnya juga berpotensi menjadi harga referensi bagi CPO dunia. Adapun data Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA) mencatat bahwa Indonesia menempati urutan pertama dengan jumlah produksi CPO mencapai 45,5 juta metrik ton pada tahun 2022. Angka itu jauh melampaui hasil produksi Malaysia dan Thailand yang memproduksi CPO masing-masing sebesar 18,8 juta metrik ton dan 3,26 juta metrik ton pada tahun lalu.