KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan upaya serius untuk meningkatkan jumlah investor pasar modal di Tanah Air. Setelah sukses memberikan proteksi online lewat informasi saham bermasalah melalui tato atau notasi di ticker, kini BEI mencoba mengintegrasikan platform pasar modal dengan e-commerce. “Sekarang di platform e-commerce seperti Bukalapak kita bisa berinvestasi membeli reksadana di Bukareksa contohnya, nah tidak menutup kemungkinan nantinya kita bisa membeli saham di sana, saat ini pengguna e-commerce diklaim mencapai 60 juta, sedangkan investor pasar modal kurang dari dua juta,” kata Direktur Teknologi Informasi dan Manajemen Risiko BEI Fithri Hadi di kantornya pada Kamis (24/1). Fithri menilai, pasar modal mau tidak mau harus berubah dengan go online agar tidak menjadi dinosaurus di tengah-tengah perekonomian masyarakat. Dinosaurus di sini merujuk pada raksasa dengan platform berbeda yang sulit dijangkau oleh kebanyakan masyarakat.
Bursa Efek kaji upaya integrasi pasar modal dengan e-commerce
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan upaya serius untuk meningkatkan jumlah investor pasar modal di Tanah Air. Setelah sukses memberikan proteksi online lewat informasi saham bermasalah melalui tato atau notasi di ticker, kini BEI mencoba mengintegrasikan platform pasar modal dengan e-commerce. “Sekarang di platform e-commerce seperti Bukalapak kita bisa berinvestasi membeli reksadana di Bukareksa contohnya, nah tidak menutup kemungkinan nantinya kita bisa membeli saham di sana, saat ini pengguna e-commerce diklaim mencapai 60 juta, sedangkan investor pasar modal kurang dari dua juta,” kata Direktur Teknologi Informasi dan Manajemen Risiko BEI Fithri Hadi di kantornya pada Kamis (24/1). Fithri menilai, pasar modal mau tidak mau harus berubah dengan go online agar tidak menjadi dinosaurus di tengah-tengah perekonomian masyarakat. Dinosaurus di sini merujuk pada raksasa dengan platform berbeda yang sulit dijangkau oleh kebanyakan masyarakat.