Bursa emerging mendaki, IHSG tak berkutik



JAKARTA. Berbeda dengan kondisi sejumlah indeks acuan di kawasan emerging, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada sore ini (10/8) masih tak berkutik di zona merah. Pada pukul 16.00 WIB, indeks berakhir dengan penurunan 0,45% menjadi 4.748,94.

Aksi jual melanda 194 saham. Sementara, jumlah saham yang naik sebanyak 76 saham dan 86 saham lainnya diam di tempat. Volume transaksi perdagangan pagi ini melibatkan 3,875 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 3,339 triliun.

Sepuluh sektor kompak mengeluarkan sinyal merah. Tiga sektor dengan penurunan terbesar di antaranya yakni: sektor agrikultur turun 1,38%, sektor industri lain-lain turun 1,3%, dan sektor industri dasar turun 1,28%.


Saham-saham indeks LQ 45 yang berada di jajaran top losers sore ini antara lain: PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) turun 5,10% menjadi Rp 9.775, PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) turun 4,05% menjadi Rp 403, dan PT XL Axiata Tbk (EXCL) turun 3,55% menjadi Rp 2.580.

Sedangkan tiga saham top gainers indeks LQ 45 adalah: PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) naik 2,22% menjadi Rp 18.400, PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) naik 1,98% menjadi Rp 1.800, dan PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) naik 1,9% menjadi Rp 2.680.

Sekadar perbandingan, mengutip data Bloomberg, pada pukul 14.36 waktu Hong Kong, indeks MSCI Emerging Markets naik 0,2% menjadi 886,54.

Indeks China mencatatkan lompatan tertinggi di emerging market. Shanghai Composite Index melompat 4,6% akibat aksi beli saham-saham berbasis industri. Hang Seng China Enterproses Index naik 0,8% dan indeks Vietnam naik 1,6%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie