LONDON. Bursa Eropa bergerak flat pada transaksi pagi waktu London. Disinyalir, investor saat ini memilih menunggu dirilisnya data tingkat kepercayaan konsumen dan harga perumahan AS. Berdasarkan data yang dihimpun Bloomberg, pada pukul 08.04 waktu London, Stoxx Europe 600 mencatatkan kenaikan sebesar 0,1% menjadi 274,96. Jika dihitung, bursa Eropa sudah melaju 17% dari level terendahnya tahun ini yang tercipta pada 4 Juni lalu. Pergerakan sejumlah saham turut mempengaruhi bursa Eropa. Beberapa di antaranya: Continental AG yang turun 4,4%, Royal Bank of Scotland turun 0,8%, dan Standard Chartered Plc turun 1,5%. "Sejak pengumuman stimulus dari bank sentral global, terjadi aksi profit taking pasca kenaikan," jelas Jonathan Sudaria, trader Capital Spreads di London.Seperti yang diketahui, the Federal Reserve pada 13 September lalu mengumumkan program quantitative easing ronde ketiga untuk mendongkrak perekonomian global. Hal ini memicu kecemasan bahwa dollar akan keok seiring kenaikan tingkat inflasi.Lalu, pada bulan ini pula, Bank Sentra Eropa berencana membeli surat utang negara anggotanya untuk memerangi krisis utang Eropa. Sedangkan Bank of Japan menyuntikkan dana senilai 10 triliun yen atau setara dengan US$ 128 miliar untuk mendanai pembelian aset. Sedangkan di China, pemerintah setempat menyetujui penambahan anggaran belanja infrastruktur. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Bursa Eropa dibuka sideways pada transaksi pagi
LONDON. Bursa Eropa bergerak flat pada transaksi pagi waktu London. Disinyalir, investor saat ini memilih menunggu dirilisnya data tingkat kepercayaan konsumen dan harga perumahan AS. Berdasarkan data yang dihimpun Bloomberg, pada pukul 08.04 waktu London, Stoxx Europe 600 mencatatkan kenaikan sebesar 0,1% menjadi 274,96. Jika dihitung, bursa Eropa sudah melaju 17% dari level terendahnya tahun ini yang tercipta pada 4 Juni lalu. Pergerakan sejumlah saham turut mempengaruhi bursa Eropa. Beberapa di antaranya: Continental AG yang turun 4,4%, Royal Bank of Scotland turun 0,8%, dan Standard Chartered Plc turun 1,5%. "Sejak pengumuman stimulus dari bank sentral global, terjadi aksi profit taking pasca kenaikan," jelas Jonathan Sudaria, trader Capital Spreads di London.Seperti yang diketahui, the Federal Reserve pada 13 September lalu mengumumkan program quantitative easing ronde ketiga untuk mendongkrak perekonomian global. Hal ini memicu kecemasan bahwa dollar akan keok seiring kenaikan tingkat inflasi.Lalu, pada bulan ini pula, Bank Sentra Eropa berencana membeli surat utang negara anggotanya untuk memerangi krisis utang Eropa. Sedangkan Bank of Japan menyuntikkan dana senilai 10 triliun yen atau setara dengan US$ 128 miliar untuk mendanai pembelian aset. Sedangkan di China, pemerintah setempat menyetujui penambahan anggaran belanja infrastruktur. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News