KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Prospek Bursa Asia 2019 lebih banyak dipengaruhi kondisi internal masing-masing bursa. Adapun untuk pekan depan, bursa Asia diperkirakan bakal bergerak based on sentimen interval. "Kalau di kita, cenderung disetir seperti sentimen window dressing," kata Kepala Riset Koneksi Kapital Indonesia Alfred Nainggolan kepada Kontan.co.id, Minggu (23/12). Terkait gejolak bursa Amerika Serikat (AS) akibat perseteruan The Fed dengan Trump, menurut Alfred, bersifat destruktif dan hanya berlangsung short term. Di sisi lain, dinamika tersebut bisa memberi sentimen positif, karena potensi The Fed untuk tidak agresif menaikkan suku bunga acuannya.
Bursa global fluktuatif, tiga sektor ini akan menarik untuk tahun depan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Prospek Bursa Asia 2019 lebih banyak dipengaruhi kondisi internal masing-masing bursa. Adapun untuk pekan depan, bursa Asia diperkirakan bakal bergerak based on sentimen interval. "Kalau di kita, cenderung disetir seperti sentimen window dressing," kata Kepala Riset Koneksi Kapital Indonesia Alfred Nainggolan kepada Kontan.co.id, Minggu (23/12). Terkait gejolak bursa Amerika Serikat (AS) akibat perseteruan The Fed dengan Trump, menurut Alfred, bersifat destruktif dan hanya berlangsung short term. Di sisi lain, dinamika tersebut bisa memberi sentimen positif, karena potensi The Fed untuk tidak agresif menaikkan suku bunga acuannya.