JAKARTA. Meski merah di akhir pekan, indeks bursa global masih berada di kisaran atas, karena sentimen harga minyak dunia. Di akhir pekan kemaren, harga minyak dunia menembus US$ 48 per barel. Sementara harga emas menyentuh level US$ 1.350 per ons troi. "Harga emas relatif tinggi dibandingkan harga sebelumnya," kata Lucky Bayu, Analis Danareksa Sekuritas. Menurut Lucky, harga minyak dunia itulah yang menjadi penggerak utama indeks global, khususnya Amerika Serikat (AS) dan regional Asia. Akhir pekan lalu, Indeks Dow Jones turun 0,24%, namun masih berada di kisaran tinggi, yakni 18.552,57. Adapun S&P 500 terkoreksi 0,14%.
Bursa global fokus ke Amerika
JAKARTA. Meski merah di akhir pekan, indeks bursa global masih berada di kisaran atas, karena sentimen harga minyak dunia. Di akhir pekan kemaren, harga minyak dunia menembus US$ 48 per barel. Sementara harga emas menyentuh level US$ 1.350 per ons troi. "Harga emas relatif tinggi dibandingkan harga sebelumnya," kata Lucky Bayu, Analis Danareksa Sekuritas. Menurut Lucky, harga minyak dunia itulah yang menjadi penggerak utama indeks global, khususnya Amerika Serikat (AS) dan regional Asia. Akhir pekan lalu, Indeks Dow Jones turun 0,24%, namun masih berada di kisaran tinggi, yakni 18.552,57. Adapun S&P 500 terkoreksi 0,14%.