KONTAN.CO.ID - LONDON/SYDNEY. Saham global tetap stabil pada hari Jumat, mendekati rekor tertinggi sepanjang masa, sementara dolar AS mengalami pelemahan mendekati level terendah satu tahun menjelang pidato penting dari Gubernur Federal Reserve Jerome Powell. Indeks Stoxx 600 Eropa naik 0,14% pada perdagangan awal, sementara saham Asia di luar Jepang turun 0,1%. Indeks Nikkei Jepang naik 0,4% setelah investor mencerna data inflasi dan pernyataan dari Gubernur Bank Jepang Kazuo Ueda yang mengindikasikan kemungkinan kenaikan suku bunga jika ekonomi dan inflasi sesuai dengan perkiraan.
Baca Juga: Simak Rekomendasi Saham Pilihan dan Arah IHSG Usai Tersengat Sentimen Pidato Powell Indeks MSCI untuk seluruh negara kini diperdagangkan sekitar 1% di bawah rekor tertinggi yang dicapai pada pertengahan Juli. Kontrak berjangka S&P 500 naik 0,3%. Fokus utama pasar minggu ini adalah pidato Gubernur Federal Reserve Jerome Powell di konferensi tahunan Jackson Hole Research di Kansas City Fed. Pidato ini akan memberikan arahan mengenai kebijakan suku bunga AS di masa depan, dengan pasar mengharapkan penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin pada bulan September dan penurunan lebih lanjut pada tiga pertemuan Fed berikutnya, termasuk kemungkinan penurunan lebih besar sebesar 50 basis poin pada salah satu pertemuan tersebut. "Setiap keputusan yang berbeda dari harga pasar akan bergantung pada data yang belum diketahui, sehingga sulit untuk melihat bagaimana Powell dapat memberikan komitmen lebih dari pelonggaran pada bulan September, kecuali ada data yang tidak terduga," kata Rob Carnell, Kepala Penelitian Regional Asia-Pasifik di ING.
Baca Juga: Indeks Saham Dunia Catat Rekor Tertinggi, Dolar AS Melemah Setelah Data PPI dan Powe Ekspektasi penurunan suku bunga telah menjaga harga Treasury AS tetap stabil. Imbal hasil Treasury 10 tahun tetap di 3,857%, setelah sempat berada di atas 4% untuk waktu singkat pada bulan Agustus. Imbal hasil setara di Jerman juga stabil di 2,25%. Pelemahan dolar AS berdampak pada mata uang utama lainnya. Euro stabil di US$ 1,1119, mendekati puncak 13 bulan, sedangkan pound sterling naik 0,2% menjadi US$ 1,312, berusaha menembus level tertinggi Juli 2023. Yen Jepang menguat terhadap dolar, turun 0,3% menjadi 145,85, setelah pernyataan dari Gubernur Bank Jepang Kazuo Ueda yang menunjukkan kemungkinan kenaikan suku bunga.
"Penguatan yen hari ini dapat dimengerti mengingat Gubernur Ueda menunjukkan sedikit perubahan dalam pandangan dan rencana BoJ setelah gejolak pasar awal bulan ini," kata Derek Halpenny, Kepala Penelitian Pasar Global EMEA di MUFG.
Baca Juga: Indeks Saham AS Sentuh Rekor Tertinggi, Dolar Cenderung Menguat Data awal hari ini menunjukkan inflasi inti Jepang meningkat selama tiga bulan berturut-turut, namun perlambatan dalam kenaikan harga menunjukkan tidak ada kebutuhan mendesak untuk kenaikan suku bunga segera. Di pasar komoditas, harga minyak mentah Brent naik 0,5% menjadi US$ 77,59 per barel, meskipun turun lebih dari 3% selama minggu ini akibat meningkatnya stok minyak mentah AS dan prospek permintaan yang melemah di Tiongkok. Harga emas naik 0,5% menjadi US$ 2.496,6 per ons, mendekati rekor tertingginya US$ 2.531,6 yang dicapai pada hari Selasa.
Editor: Noverius Laoli