KONTAN.CO.ID - Indeks saham utama India melemah pada Kamis (21/11), tertekan oleh penurunan tajam saham-saham Grup Adani. Setelah otoritas Amerika Serikat (AS) mendakwa Gautam Adani, Ketua konglomerat tersebut, atas dugaan keterlibatannya dalam skema penyuapan senilai US$265 juta. Melansir Reuters, indeks NSE Nifty 50 turun 0,72% ke 23.349,9. Indeks BSE Sensex melemah 0,54% ke 77.155,79.
Baca Juga: Gautam Adani Dituduh Terlibat Skema Penyuapan Senilai US$250 Juta di AS Otoritas AS menuduh Gautam Adani dan tujuh terdakwa lainnya, termasuk keponakannya, Sagar Adani, menyuap pejabat pemerintah India untuk memenangkan kontrak yang diperkirakan menghasilkan keuntungan US$2 miliar selama 20 tahun, serta mengembangkan proyek pembangkit listrik tenaga surya terbesar di India. Grup Adani menyebut tuduhan ini "tidak berdasar" dan berencana menempuh "segala langkah hukum yang memungkinkan." Saham Adani Enterprises, perusahaan andalan grup, merosot 22,61%. Sementara Adani Ports turun 13,57%.
Baca Juga: Gautam Adani Terseret Kasus Penyuapan di AS, Harga Obligasi Adani Group Anjlok Semua delapan saham grup lainnya juga melemah antara 0,6% hingga 20%, dengan total nilai pasar yang hilang mencapai sekitar $27 miliar dalam satu sesi perdagangan. "Investor akan semakin skeptis terhadap Grup Adani karena ini merupakan pukulan besar lainnya terhadap kredibilitasnya setelah laporan Hindenburg pada Januari 2023," kata Avinash Gorakshakar, Kepala Riset di Profitmart Securities. Berita ini juga memicu penurunan harga obligasi dolar perusahaan-perusahaan terkait Adani, yang berdampak negatif pada saham di sektor lain. Kinerja Pasar Secara Umum Sebagian besar sektor mengalami kerugian: - Lembaga keuangan milik negara merosot 2,7% di tengah kekhawatiran tentang eksposur mereka terhadap Grup Adani. - Sepuluh dari 13 sektor utama membukukan penurunan. - Saham kecil dan menengah yang lebih berfokus pada pasar domestik turun sekitar 0,4% masing-masing.
Baca Juga: Ini Kasus yang Menjerat Konglomerat India Gautam Adani di Amerika Pasar saham India sudah menghadapi tekanan akibat arus keluar dana asing dan laporan keuangan korporasi yang lemah. Hingga November ini, Nifty dan Sensex masing-masing telah kehilangan 3,5% dan 2,8%. Penurunan Saham Lain Saham Honasa Consumer, induk perusahaan Mamaearth anjlok 10%, memperpanjang kerugiannya menjadi 36% dalam tiga sesi terakhir setelah melaporkan kerugian pada kuartal September.
Kekhawatiran tentang praktik "pembuangan stok" yang dilaporkan oleh All India Consumer Products Distributors Federation juga membebani saham tersebut, menurut dua analis.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto