KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Investor lokal mendominasi kepemilikan efek rupiah. Sebagaimana data yang dirilis Otoritas Jasa Keuangan (OJK), sepanjang 2017 pemegang efek lokal mewakili 54,56% sementara pemegang efek asing sebesar 45,44%. Efek tersebut diantaranya berupa ekuitas, corporate bond, government bond, waran, MTN, dan beberapa bentuk efek lain. Hans Kwee, Direktur Investa Saran Mandiri menyatakan, secara alami asing berpotensi masuk ke suatu negara yang mengalami kenaikan rating utang. Nah, sebelumnya, Indonesia mendapat kredit BBB dari sebelumnya BBB- dari Fitch Rating. Ini menjadi sentimen positif. "Dari pasar saham hampir keluar Rp 30 trilun, tapi asing tidak benar-benar keluar dari kita karena mereka pindah ke pasar surat utang," terang Hans, belum lama ini.
Bursa Indonesia masih menarik di mata investor asing
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Investor lokal mendominasi kepemilikan efek rupiah. Sebagaimana data yang dirilis Otoritas Jasa Keuangan (OJK), sepanjang 2017 pemegang efek lokal mewakili 54,56% sementara pemegang efek asing sebesar 45,44%. Efek tersebut diantaranya berupa ekuitas, corporate bond, government bond, waran, MTN, dan beberapa bentuk efek lain. Hans Kwee, Direktur Investa Saran Mandiri menyatakan, secara alami asing berpotensi masuk ke suatu negara yang mengalami kenaikan rating utang. Nah, sebelumnya, Indonesia mendapat kredit BBB dari sebelumnya BBB- dari Fitch Rating. Ini menjadi sentimen positif. "Dari pasar saham hampir keluar Rp 30 trilun, tapi asing tidak benar-benar keluar dari kita karena mereka pindah ke pasar surat utang," terang Hans, belum lama ini.