JAKARTA. Pasar saham yang sedang tak menentu membuat PT Mitra Adi Perkasa Tbk (MAPI) kembali mengatur strategi pendanaan. Awalnya, MAPI mempunyai tiga skema pendanaan yaitu, penerbitan saham baru tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD), obligasi berkelanjutan dan pinjaman bank. Tapi, MAPI memilih pinjaman bank untuk mendanai ekspansi. "Pinjaman bank lebih cepat prosesnya," jelas Fetty Kwartati, Sekretaris Perusahaan MAPI, pekan lalu. Anggaran belanja modal MAPI pada tahun ini Rp 800 miliar-Rp 900 miliar. MAPI akan mendanai kebutuhan ekspansi dari eksternal sebesar Rp 500 miliar. Sementara sisanya dari kas internal.
Bursa jeblok, MAPI pilih pinjam bank
JAKARTA. Pasar saham yang sedang tak menentu membuat PT Mitra Adi Perkasa Tbk (MAPI) kembali mengatur strategi pendanaan. Awalnya, MAPI mempunyai tiga skema pendanaan yaitu, penerbitan saham baru tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD), obligasi berkelanjutan dan pinjaman bank. Tapi, MAPI memilih pinjaman bank untuk mendanai ekspansi. "Pinjaman bank lebih cepat prosesnya," jelas Fetty Kwartati, Sekretaris Perusahaan MAPI, pekan lalu. Anggaran belanja modal MAPI pada tahun ini Rp 800 miliar-Rp 900 miliar. MAPI akan mendanai kebutuhan ekspansi dari eksternal sebesar Rp 500 miliar. Sementara sisanya dari kas internal.