KONTAN.CO.ID - Indeks saham Nikkei Jepang berbalik arah setelah sempat menguat pada awal sesi perdagangan Selasa (17/12) dan ditutup melemah seiring kehati-hatian investor menjelang keputusan kebijakan moneter di Amerika Serikat (AS) dan Jepang. Dengan perusahaan semikonduktor Advantest menjadi penekan utama indeks acuan tersebut.
Baca Juga: Bursa Jepang Ditutup Hampir Datar Senin (16/12), di Tengah Penantian Rapat BOJ Melansir Reuters, indeks Nikkei ditutup melemah 0,24% di level 39.364,68. Sebelumnya, indeks ini sempat naik hingga 0,86% pada sesi awal, didorong oleh penguatan Nasdaq pada perdagangan malam sebelumnya. Saham produsen peralatan uji chip, Advantest, yang pergerakannya kerap sejalan dengan produsen chip terkait kecerdasan buatan, anjlok 9,3%. "Nikkei sempat mengikuti penguatan saham teknologi AS di awal sesi, tetapi momentum tersebut tidak cukup kuat karena investor berhati-hati menjelang keputusan kebijakan moneter di Jepang dan AS," ujar Kentaro Hayashi, Senior Strategist di Daiwa Securities. "Dengan penurunan saham Advantest, indeks akhirnya berbalik arah," tambahnya.
Baca Juga: Pernyataan Donald Trump Ini Bikin Pasar Saham AS Naik, dan Bitcoin Rekor US$ 106.446 Indeks Topix yang lebih luas juga turun 0,37% ke level 2.728,2. Nasdaq mencatat rekor penutupan tertinggi pada Senin lalu, sementara S&P 500 turut menguat seiring investor mencerna data ekonomi terbaru sambil menanti pengumuman kebijakan terakhir Federal Reserve tahun ini pada pekan ini untuk memperkirakan arah suku bunga. The Fed diperkirakan akan menyelesaikan pertemuan kebijakan dua hari pada Rabu (18/12), dengan pasar memperhitungkan kemungkinan sebesar 95,4% untuk pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin (bps), menurut CME FedWatch Tool. Sementara itu, Bank of Japan (BOJ) dijadwalkan mengumumkan keputusan kebijakan pada Kamis (19/12), dengan mayoritas ekonom memperkirakan suku bunga akan tetap bertahan di level 0,25%.
Baca Juga: Softbank Dikabarkan Akan Berinvestasi US$ 100 Miliar di Amerika Serikat Swap rate menunjukkan peluang sebesar 21,7% untuk kenaikan suku bunga sebesar 25 basis poin. Saham SoftBank Group melonjak 4,42% setelah Presiden Terpilih Amerika Serikat, Donald Trump, mengumumkan bahwa perusahaan tersebut akan menginvestasikan US$100 miliar di AS selama empat tahun ke depan.
Saham Zojirushi melonjak 16,65% setelah produsen peralatan rumah tangga ini menaikkan perkiraan laba operasional untuk tahun fiskal yang berakhir November.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto