KONTAN.CO.ID - TOKYO. Bursa saham Jepang jatuh pada perdagangan Rabu (24/2), ditutup di bawah 30.000 untuk pertama kalinya dalam tujuh sesi. Dipicu aksi ambil untung investor pada saham teknologi menyusul penurunan indeks Nasdaq. Rata-rata saham Nikkei tergelincir 1,61% menjadi 29.671,70, jatuh di bawah angka psikologis penting yang dicapai pekan lalu. Sedangkan indeks Topix turun 1,82% menjadi 1.903,07. "Pergerakan pasar Amerika Serikat (AS) yang tidak stabil semalam telah membuat investor di Jepang khawatir tentang prospek," kata Koichi Kurose, kepala analis di Resona Asset Management.
Baca Juga: Rupiah masih menguat tipis ke Rp 14.088 per dolar AS pada tengah hari ini "Investor memutar target mereka sekarang karena peluncuran vaksin, yang membuat saham yang terkena virus itu menarik." Indeks Nasdaq jatuh semalam, menjadi satu-satunya indeks saham acuan AS yang kehilangan kekuatan. Sementara Wall Street membalikkan kerugiannya dengan S&P 500 dan Dow merebut kembali ke zona positif. Di Jepang, indeks kelas berat SoftBank Group, turun 5,2%, merupakan kontributor terbesar jatuhnya Nikkei. Selain itu, saham Fanuc kehilangan 4,66%, Tokyo Electron jatuh 2,74%, dan Shin-Etsu Chemical tergelincir 4,35%. Saham-saham yang dipicu pandemi termasuk operator department store naik di tengah harapan normalisasi ekonomi. Saham Isetan Mitsukoshi Holdings, naik 5,19%, merupakan pemenang tertinggi Nikkei, diikuti oleh Takashimaya yang naik 4,94% dan J.Front Retailing naik 4,64%. Baca Juga: IHSG terkoreksi 0,25% ke 6.257,27, buy asing Rp 118,042 miliar pada sesi I