Bursa Jepang Kamis (17/10): Nikkei Ditutup Turun ke Level Terendah Sepekan



KONTAN.CO.ID - Indeks saham Nikkei Jepang ditutup melemah pada Kamis (17/10), tertekan oleh penurunan saham chip meskipun Taiwan Semiconductor Manufacturing Co (TSMC) melaporkan pendapatan yang lebih baik dari perkiraan.

Investor tengah menunggu laporan pendapatan lebih lanjut dari perusahaan-perusahaan domestik dan internasional untuk mendapatkan arah pasar yang lebih jelas.

Melansir Reuters, indeks Nikkei turun 0,7% ke level terendah dalam satu minggu di 38.911,19 poin. Sementara indeks Topix ditutup lebih rendah 0,1% di 2.687,83 poin.


Baca Juga: Bursa Australia Catatkan Rekor Penutupan Tertinggi Kamis (17/10)

Penurunan saham teknologi berlanjut setelah ASML, perusahaan pembuat peralatan semikonduktor asal Belanda, memangkas proyeksi penjualan tahunannya.

Hal ini memicu kekhawatiran tentang prospek permintaan, yang berdampak negatif pada saham-saham terkait chip di Jepang.

Namun, penurunan ini sempat mereda setelah TSMC, produsen chip canggih yang banyak digunakan dalam aplikasi kecerdasan buatan, melaporkan lonjakan laba kuartal ketiga sebesar 54%, jauh di atas ekspektasi pasar.

Meski demikian, saham pembuat peralatan pengujian chip, Advantest, tetap turun 0,6%, sementara Tokyo Electron, raksasa peralatan semikonduktor, mengalami penurunan tajam sebesar 3,2%. Saham Shin-Etsu Chemical, produsen prosesor silikon, juga turun 1,4%.

Baca Juga: Bursa Asia Naik Pada Kamis (17/10) Pagi, Seiring Kenaikan Wall Street

"Saham teknologi utama mengalami penurunan karena kekhawatiran akan permintaan, meskipun hasil pendapatan dari TSMC sebenarnya lebih baik dari perkiraan," kata Maki Sawada, ahli strategi dari Nomura.

Penjualan saham melebar pada sesi sore, dengan 127 dari 225 saham dalam indeks Nikkei berakhir di zona merah, termasuk saham ritel raksasa Fast Retailing yang turun 1,1%.

Menurut Sawada, pergerakan pasar hari ini didorong oleh penyesuaian posisi investor menjelang pengumuman laporan keuangan yang dijadwalkan minggu depan.

"Ini lebih banyak terkait dengan penyesuaian posisi untuk mengantisipasi laporan pendapatan, baik dari perusahaan domestik maupun internasional," jelasnya.

Saham-saham otomotif mencatatkan kenaikan seiring melemahnya yen, yang mendekati level 150 per dolar AS.

Baca Juga: Wall Street Naik, Dow Jones Cetak Rekor Tertinggi Didukung oleh Kenaikan Saham Bank

Kondisi ini memberikan keuntungan bagi eksportir, karena pendapatan mereka dari luar negeri akan meningkat saat dikonversi ke yen. Saham Subaru Corp naik 2,3%, Nissan Motor naik 1,3%, dan Toyota Motor juga naik 1%.

Saham sektor keuangan turut menguat setelah bank-bank besar AS melaporkan kinerja yang solid. Mizuho Financial Group naik 2,2%, sedangkan Mitsubishi UFJ Financial Group menguat 1,9%.

Penurunan yen dan prospek pendapatan yang baik dari sektor perbankan diperkirakan akan terus mempengaruhi pergerakan pasar di pekan-pekan mendatang.

Selanjutnya: Investor Masih Betah Berinvestasi di Jakarta

Menarik Dibaca: Apa Saja Jenis Makanan Tinggi Purin? Penderita Asam Urat Hindari Makanan Ini, ya!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto