Bursa Jepang Senin (21/10): Indeks Nikkei Melemah karena Kehati-hatian Jelang Pemilu



KONTAN.CO.ID - Indeks saham Nikkei Jepang melemah dalam perdagangan bergejolak pada Senin (21/10), meskipun saham teknologi mengalami kenaikan.

Kehati-hatian menjelang pemilu domestik dan laporan pendapatan perusahaan menekan sentimen pasar.

Indeks Nikkei ditutup turun 0,07% menjadi 38.954,60. Sementara indeks Topix yang lebih luas turun 0,34% ke 2.679,91.


Saham teknologi Jepang mengikuti tren positif di pasar AS, yang membantu Nikkei tetap di zona hijau selama sebagian besar hari perdagangan.

Baca Juga: Bursa Australia Ditutup Mendekati Rekor pada Senin (21/10)

Hal ini terjadi setelah lonjakan saham Netflix yang dipicu oleh laporan pendapatan serta kenaikan luas di sektor teknologi pada Jumat lalu.

Pekan lalu, indeks Dow Jones Industrial Average dan S&P 500 mencatat rekor penutupan tertinggi, sementara Nasdaq juga menguat berkat dorongan dari saham teknologi.

Saham produsen peralatan uji chip Jepang, Advantest, naik 2,7% menjadi pendorong terbesar bagi Nikkei, diikuti oleh raksasa pembuat peralatan chip, Tokyo Electron, yang naik 0,9%.

Namun, Nikkei berjuang untuk mendapatkan momentum di luar sektor teknologi dan sempat turun ke level terendah sejak 4 Oktober di 38.775,59 karena investor menunggu lebih banyak pengumuman pendapatan perusahaan yang akan dirilis minggu ini.

Jepang akan mengadakan pemilihan umum pada 27 Oktober dan masih harus dilihat apakah Partai Demokrat Liberal (LDP) yang berkuasa akan berhasil memenangkan 233 kursi yang diperlukan untuk mayoritas di majelis rendah.

"Sepertinya para investor menahan diri dari perdagangan aktif karena menantikan acara-acara ini," kata Masahiro Ichikawa, kepala strategi pasar di Sumitomo Mitsui DS Asset Management, yang menciptakan resistensi kuat terhadap kenaikan indeks.

Baca Juga: Bursa Asia Dibuka Bervariasi di Pagi Ini (21/10), Pasar Menanti Kebijakan PBOC

Jika LDP gagal mempertahankan mayoritas dalam pemilu, hal ini dapat "meningkatkan ketidakpastian dan berpotensi menyebabkan volatilitas pasar yang lebih tinggi," tambahnya.

Dari 225 konstituen Nikkei, hanya 74 yang mengalami kenaikan, sementara 150 mengalami penurunan.

Saham perusahaan induk Uniqlo, Fast Retailing, turun 0,8%, menjadi beban terbesar bagi indeks. Satu saham tidak diperdagangkan.

Di antara saham utama lainnya, perusahaan telekomunikasi KDDI dan produsen komponen elektronik TDK turun sekitar 1,3%. Produsen mobil Toyota turun 0,4%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto