Bursa Jepang Turun 4 Hari Beruntun Rabu (18/12), Jelang Keputusan Bank Sentral



KONTAN.CO.ID - Indeks saham Nikkei Jepang melemah untuk sesi keempat berturut-turut pada Rabu (18/12), ditutup turun 0,72% di 39.081,71.

Penurunan ini disebabkan oleh kehati-hatian investor menjelang keputusan penting dari bank sentral Amerika Serikat (AS) dan Jepang.

Baca Juga: Bursa Jepang Berbalik Arah Ditutup Turun Selasa (17/12), Advantest Jadi Penekan Utama


Namun, sektor otomotif menjadi sorotan positif dengan kenaikan 1,5% di tengah harapan konsolidasi industri yang dipicu laporan mengenai kemungkinan kerjasama antara Honda Motor dan Nissan Motor.

Saham Nissan melonjak 23,7% hingga mencapai batas harian. Sementara Mitsubishi Motors naik 19,65% dan Mazda Motor meningkat 5,54%.

Sebaliknya, saham Honda turun 3%, mencerminkan respons investor yang beragam terhadap pembicaraan merger.

"Berita tentang kemungkinan kolaborasi antara Honda dan Nissan memicu ekspektasi akan konsolidasi yang lebih luas di kalangan produsen mobil Jepang," kata Fumio Matsumoto, Kepala Strategi di Okasan Securities.

"Investor kini memperhatikan pemain yang kurang kompetitif seperti Mazda sebagai target potensial untuk akuisisi."

Baca Juga: Honda dan Nissan akan Merger?

Fokus investor tetap tertuju pada pengumuman kebijakan moneter mendatang, dengan The Fed diperkirakan akan mengumumkan penurunan suku bunga pada hari ini.

Bank of Japan (BOJ) akan menyusul dengan keputusan kebijakannya pada Kamis, yang diprediksi akan memengaruhi arah pasar lebih lanjut.

Pasar AS sebelumnya mencatat penurunan, dengan Dow Jones Industrial Average melemah untuk sesi kesembilan berturut-turut di tengah data ekonomi yang menunjukkan konsumsi rumah tangga yang kuat.

Saham Fast Retailing, perusahaan induk Uniqlo, mencatat penurunan 1,76% dan menjadi penekan terbesar bagi indeks Nikkei.

Investor teknologi SoftBank Group juga mengalami penurunan tajam sebesar 4%, mencerminkan kehati-hatian yang lebih luas di sektor teknologi.

Indeks Topix yang lebih luas turun 0,31% menjadi 2.719,87, meskipun sempat mencatat kenaikan di awal perdagangan.

Analis memperkirakan kinerja Nikkei akan terbatas menjelang akhir tahun karena aktivitas perdagangan dari investor asing cenderung menurun.

Baca Juga: Bursa Asia Dibuka Bervariasi di Pagi Ini (18/12), Pasar Cermati Koreksi Wall Street

Namun, pembelian kembali saham oleh perusahaan Jepang diharapkan dapat menahan potensi penurunan lebih lanjut.

"Meskipun kemungkinan kenaikan terbatas, risiko penurunan juga kecil berkat aktivitas buyback saham yang kuat dari perusahaan Jepang," tambah Matsumoto.

Keputusan Bank of Japan yang akan datang dan sinyal kebijakan masa depannya akan diawasi dengan ketat oleh investor, yang mencari kejelasan di tengah lanskap ekonomi global yang penuh tantangan.

Selanjutnya: KPK Geledah Kantor BI, Begini Respons Gubernur BI Perry Warjiyo

Menarik Dibaca: Hujan Turun di Daerah Mana Saja? Ini Prakiraan Cuaca Besok (19/12) di Jawa Barat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto