JAKARTA. Bursa kandidat Direktur Utama PT Pertamina semakin ramai. Jika sebelumnya beredar nama-nama seperti Rachmad Hardadi, Direktur Mega Proyek Pengolahan dan Petrokimia Pertamina, Syamsu Alam, Direktur Hulu Pertamina, Yenni Andayani, Direktur Gas sekaligus Plt Direktur Utama Pertamina, Ahmad Bambang, mantan Wakil Dirut Pertamina, Budi Gunadi Sadikin Staf Khusus Rini Soemarno, kini bertambah dua nama. Yakni Dirut PT Perkebunan Nusantara III Holding Perkebunan Elia Massa Manik dan Edwin Hidayat Abdullah Deputi Bidang Usaha Energi, Logistik, Kawasan dan Pariwisata Kementerian BUMN serta Komisaris Pertamina. Menurut Fahmi Radhi, Mantan Anggota Tim Pemberantasan Mafia Migas menyatakan, dua nama baru itu belum memiliki kriteria sebagai direktur utama Pertamina. Ada tiga kriteria yang harus dimiliki untuk menjadi pucuk pimpinan Pertamina. "Integritas tidak pernah tersangkut hukum, independen bukan titipan siapapun, dan profesional di bidang migas," kata Fahmi ke KONTAN, Rabu (8/2).
Bursa kandidat Dirut Pertamina semakin ramai
JAKARTA. Bursa kandidat Direktur Utama PT Pertamina semakin ramai. Jika sebelumnya beredar nama-nama seperti Rachmad Hardadi, Direktur Mega Proyek Pengolahan dan Petrokimia Pertamina, Syamsu Alam, Direktur Hulu Pertamina, Yenni Andayani, Direktur Gas sekaligus Plt Direktur Utama Pertamina, Ahmad Bambang, mantan Wakil Dirut Pertamina, Budi Gunadi Sadikin Staf Khusus Rini Soemarno, kini bertambah dua nama. Yakni Dirut PT Perkebunan Nusantara III Holding Perkebunan Elia Massa Manik dan Edwin Hidayat Abdullah Deputi Bidang Usaha Energi, Logistik, Kawasan dan Pariwisata Kementerian BUMN serta Komisaris Pertamina. Menurut Fahmi Radhi, Mantan Anggota Tim Pemberantasan Mafia Migas menyatakan, dua nama baru itu belum memiliki kriteria sebagai direktur utama Pertamina. Ada tiga kriteria yang harus dimiliki untuk menjadi pucuk pimpinan Pertamina. "Integritas tidak pernah tersangkut hukum, independen bukan titipan siapapun, dan profesional di bidang migas," kata Fahmi ke KONTAN, Rabu (8/2).