Bursa Kena Trading Halt, Pasar Saham Bisa Lebih Buruk Dibanding Saat Covid-19?

Bursa Kena Trading Halt, Pasar Saham Bisa Lebih Buruk Dibanding Saat Covid-19?


KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara perdagangan saham jelang penutupan perdagangan sesi pertama, Selasa (18/3). Hal itu lantaran Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sudah anjlok lebih dari 5%.

Mengutip RTI pukul 11.19 WIB, IHSG terkoreksi 5,02% atau turun 325,034 poin ke level 6.146,913.

Alhasil, BEI membekukan sementara perdagangan alias trading halt sistem perdagangan pada pukul 11:19:31 waktu Jakarta Automated Trading System (JATS).


Baca Juga: Bursa Saham Indonesia Tertekan, Banggar DPR Minta KSSK Bertindak

Dalam keterangan resmi BEI, Sekretaris Perusahaan PT Bursa Efek Indonesia Kautsar Primadi Nurahmad menyampaikan, telah terjadi pembekuan sementara perdagangan (trading halt) sistem perdagangan pada pukul 11:19:31 waktu Jakarta Automated Trading System (JATS).

Perdagangan kemudian dilanjutkan pukul 11:49:31 waktu JATS tanpa ada perubahan jadwal perdagangan.

Di akhir perdagangan sesi I hari ini, IHSG mengakumulasi penurunan sebanyak 6,12% ke level 6.076,081.

Head of Equities Retail Henan Putihrai Sekuritas Erwin Supandi melihat, meskipun kondisi ini nampak mengkhawatirkan, tetapi kemungkinan tak akan lebih buruk dibandingkan dengan saat Pandemi Covid-19.

“Saat ini, kondisi ekonomi lebih baik dibandingkan saat Covid-19. Hanya saja, gerak informasi di media sosial cukup cepat,” ujarnya dalam Market Discussion bersama Henan Sekuritas, Selasa (18/3).

Baca Juga: IHSG Anjlok, Anggota DPR Datangi Kantor BEI, Ingin Beri Dukungan Positif

Meskipun begitu, Erwin tak menampik bahwa sejumlah data ekonomi domestik tengah memburuk. Termasuk, soal deflasi yang dialami Indonesia dalam dua bulan terakhir.

Asal tahu saja, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, deflasi pada Januari 2025 mencapai 0,76% month to month (mtm), sementara pada Februari mencapai 0,48% mtm.

“Namun, ekonomi saat pandemi saja masih bisa jalan, apalagi saat ini,” tuturnya.

Dengan apa yang terjadi hari ini, investor diimbau untuk tetap tenang dan tak perlu pusing dengan isu politik. 

Erwin menyarankan agar pasar memberikan kesempatan bagi pemerintahan baru di bawah Presiden Prabowo Subianto untuk membuktikan kinerja terlebih dulu.

Dalam waktu dekat, sentimen positif juga dinilai akan segera hadir dan membantu kinerja IHSG. Misalnya, aksi korporasi para emiten untuk buyback saham lantaran merasa valuasi saham mereka tak sesuai dengan kondisi pasar saat ini.

“Tak ketinggalan, ada Lebaran yang meningkatkan konsumsi dan belanja masyarakat dalam waktu dekat,” ungkapnya.

Baca Juga: Istana Bantah Sri Mulyani Mundur, IHSG Mulai Bergerak Menanjak

Akibat dari penurunan IHSG hari ini, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Sufmi Dasco Ahmad dan Ketua Komisi XI Misbakhun mengunjungi Gedung BEI.

Dasco menyebut, kunjungannya ke BEI adalah untuk menenangkan para pelaku pasar dan mendukung regulator pasar modal Indonesia.

“Kami akan mendukung pemerintah untuk hadir dan mengambil langkah-langkah yang dianggap perlu dalam tempo yang secepatnya untuk mengembalikan pasar supaya stabil,” ujarnya di Gedung BEI, Selasa (18/3).

Senada, Misbakhun menegaskan pemerintah akan memberikan dukungan penuh kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan BEI untuk mengambil tindakan dalam mengendalikan situasi pasar modal saat ini.

“Ini dalam rangka memberikan keyakinan kepada pasar bahwa mereka didukung penuh oleh pemerintah dan negara,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi