KONTAN.CO.ID - LONDON. Indeks acuan London bergerak lebih tinggi pada Selasa (28/1) dan bersiap untuk mencatat hari terbaiknya dalam lebih dari satu minggu, karena kemerosotan teknologi global mereda. Sementara fokus beralih ke keputusan pemotongan suku bunga Federal Reserve AS yang dijadwalkan akhir minggu ini.

Mengutip Reuters, indeks saham unggulan FTSE 100 naik 0,6% ke level 8.552,35  pada pukul 11.05 GMT, sementara indeks saham domestik FTSE 250 naik 0,9%, dan juga bersiap untuk hari terbaiknya dalam lebih dari seminggu.

Sektor utilitas menjadi pendorong terbesar bagi indeks acuan, dengan kenaikan 2,2%.

JKN Bentuk Nyata Perhatian Pemerintah Terhadap Masyarakat

Poundsterling merosot setelah naik selama tiga sesi terakhir, memberikan angin segar bagi ekuitas Inggris.

Baca Juga: LSIP, SSIA, TAPG Masuk ke Indeks IDX80 Mulai 3 Februari 2025

Sentimen merosot pada hari Senin karena model kecerdasan buatan China berbiaya rendah muncul, mendorong investor untuk mempertanyakan dominasi para penentu AI dan pemasok mereka, yang sebelumnya telah mendorong harga saham tinggi untuk perusahaan teknologi dan chip.

Pada sesi saat ini, investor mungkin telah melepaskan pedal jual, dengan STOXX 600 Eropa menyentuh rekor tertinggi intraday dan kontrak berjangka Wall Street mengarah ke pembukaan yang stabil.

Sebagian besar perhatian tertuju pada pendapatan empat dari tujuh perusahaan besar yang dijadwalkan akhir minggu ini.

Yang juga menjadi fokus adalah keputusan suku bunga The Fed pertama di tahun ini pada hari Rabu yang secara luas diharapkan akan mempertahankan suku bunga tetap stabil. 

Baca Juga: Indeks Kompas100 Dikocok Ulang, Simak Prospek Kinerja Konstituen Barunya

Selain itu, pembacaan pengeluaran konsumsi pribadi bulan Desember dijadwalkan pada hari Jumat.

Saham Computacenter melonjak 5,9% setelah penyedia teknologi dan layanan tersebut melaporkan paruh kedua yang paling menguntungkan dalam sejarahnya.

Sektor ritel menjadi sektor dengan kinerja terbaik, terangkat oleh kenaikan saham Pets at Home Group sebesar 5% setelah perusahaan melaporkan hasil kuartal ketiganya.