JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tidak berhasil melanjutkan penguatannya hingga akhir penutupan sesi II hari ini, Selasa (24/8). Bursa melandai ke level 3110.433 atau turun 0,58% dibandingkan dengan posisi penutupan sebelumnya. Bursa Asia yang terus terkoreksi membuat sentimen investor terhadap IHSG juga lemah. Sebagai bukti, hampir semua sektor melemah. Sektor pertambangan jatuh 1,61%, disusul sektor consumer good dan sektor konstruksi yang turun masing-masing 1,08% dan 1,07%. Sektor industri dasar mengalami koreksi cukup dalam di 1,22%. Saham yang masih bisa menapak naik adalah saham sektor perkebunan yang naik tipis 0,56% dan sektor finansial yang naik 0,73%. Saham yang melemahkan denyut bursa adalah saham-saham rokok, yang dipimpin oleh Gudang Garam (GGRM) turun 1,36% menjadi Rp 40.000. Sementara HM Sampoerna (HMSP) terkoreksi 1,99% ke level Rp 19.700. Saham infrastruktur yang terjungkal adalah saham Indocement (INTP) sebesar 1,99% ke level Rp 17.250. Saham ASTRA juga masih terkoreksi, seperti AUTO dan UNTR. Beberapa saham yang berusaha mendorong bursa untuk tetap berada di level psikologis 3100 adalah saham Astra Agro Lestari (AALI) yang naik 0,75% ke level Rp 20.150. Saham finansial disokong kabar kesiapan BBRI untuk membeli Bank Bukopin. BBRI naik 1,05% dan Bank Bukopin (BBKP) melesat 12,50% ke level Rp 4.255. Saham Jasa MArga (JSMR) menolong saham infrastruktur agar tidak terkoreksi dalam dengan kenaikan 3,54% ke level Rp 2.925. Bursa hari ini cenderung ramai, namun nilai penjualannya tipis. Volume perdagangan sebanyak 5,012 milliar dengan total nilai 3,511 triliun. Saham yang berhasil menguat hanya 75, sementara 132 saham anjlok, dan saham tidak bergerak sebanyak 63.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Bursa melemah tipis
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tidak berhasil melanjutkan penguatannya hingga akhir penutupan sesi II hari ini, Selasa (24/8). Bursa melandai ke level 3110.433 atau turun 0,58% dibandingkan dengan posisi penutupan sebelumnya. Bursa Asia yang terus terkoreksi membuat sentimen investor terhadap IHSG juga lemah. Sebagai bukti, hampir semua sektor melemah. Sektor pertambangan jatuh 1,61%, disusul sektor consumer good dan sektor konstruksi yang turun masing-masing 1,08% dan 1,07%. Sektor industri dasar mengalami koreksi cukup dalam di 1,22%. Saham yang masih bisa menapak naik adalah saham sektor perkebunan yang naik tipis 0,56% dan sektor finansial yang naik 0,73%. Saham yang melemahkan denyut bursa adalah saham-saham rokok, yang dipimpin oleh Gudang Garam (GGRM) turun 1,36% menjadi Rp 40.000. Sementara HM Sampoerna (HMSP) terkoreksi 1,99% ke level Rp 19.700. Saham infrastruktur yang terjungkal adalah saham Indocement (INTP) sebesar 1,99% ke level Rp 17.250. Saham ASTRA juga masih terkoreksi, seperti AUTO dan UNTR. Beberapa saham yang berusaha mendorong bursa untuk tetap berada di level psikologis 3100 adalah saham Astra Agro Lestari (AALI) yang naik 0,75% ke level Rp 20.150. Saham finansial disokong kabar kesiapan BBRI untuk membeli Bank Bukopin. BBRI naik 1,05% dan Bank Bukopin (BBKP) melesat 12,50% ke level Rp 4.255. Saham Jasa MArga (JSMR) menolong saham infrastruktur agar tidak terkoreksi dalam dengan kenaikan 3,54% ke level Rp 2.925. Bursa hari ini cenderung ramai, namun nilai penjualannya tipis. Volume perdagangan sebanyak 5,012 milliar dengan total nilai 3,511 triliun. Saham yang berhasil menguat hanya 75, sementara 132 saham anjlok, dan saham tidak bergerak sebanyak 63.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News