JAKARTA. PT Benakat Petroleum Energy Tbk (BIPI) langsung menggebrak begitu melantai Bursa Efek Indonesia (BEI). Kemarin (11/2), beberapa jam sebelum masuk bursa, perusahaan minyak dan gas bumi ini meneken perjanjian pembelian 37,15% saham PT Elnusa Tbk (ELSA). Harganya Rp 330 per saham atau total Rp 894,3 miliar. "Kami baru menandatangani conditional sale and purchase agreement (CSPA) dengan PT Tridaya Esta sekitar pukul 04.00 WIB (Kamis)," kata Komisaris Benakat, Erry Firmansyah, kemarin. Dampak informasi ini, harga saham Benakat sempat terbang 67,86% dari harga penawaran perdana yang hanya Rp 140 menjadi Rp 235 per saham dan menyentuh batas auto rejection. Tapi, langkah kuda Benakat itu mengundang perhatian BEI. "Demi kepentingan investor, seharusnya Benakat memberitahukan rencana pembelian ini dalam prospektus IPO (penawaran saham perdana ke publik)," kata Eddy Sugito, Direktur BEI, kemarin. Apalagi, Benakat sudah menjajakinya sejak beberapa bulan lalu. BEI akan memanggil manajemen Benakat untuk menjelaskan persoalan itu. "Pokoknya sesegera mungkin," tegas Eddy.
Bursa Persoalkan Akuisisi Elnusa
JAKARTA. PT Benakat Petroleum Energy Tbk (BIPI) langsung menggebrak begitu melantai Bursa Efek Indonesia (BEI). Kemarin (11/2), beberapa jam sebelum masuk bursa, perusahaan minyak dan gas bumi ini meneken perjanjian pembelian 37,15% saham PT Elnusa Tbk (ELSA). Harganya Rp 330 per saham atau total Rp 894,3 miliar. "Kami baru menandatangani conditional sale and purchase agreement (CSPA) dengan PT Tridaya Esta sekitar pukul 04.00 WIB (Kamis)," kata Komisaris Benakat, Erry Firmansyah, kemarin. Dampak informasi ini, harga saham Benakat sempat terbang 67,86% dari harga penawaran perdana yang hanya Rp 140 menjadi Rp 235 per saham dan menyentuh batas auto rejection. Tapi, langkah kuda Benakat itu mengundang perhatian BEI. "Demi kepentingan investor, seharusnya Benakat memberitahukan rencana pembelian ini dalam prospektus IPO (penawaran saham perdana ke publik)," kata Eddy Sugito, Direktur BEI, kemarin. Apalagi, Benakat sudah menjajakinya sejak beberapa bulan lalu. BEI akan memanggil manajemen Benakat untuk menjelaskan persoalan itu. "Pokoknya sesegera mungkin," tegas Eddy.