Bursa Regional Berkecipak di Zona Hijau



TOKYO. Saham-saham Asia menanjak, dan menggiring indeks regional ke level yang cukup tinggi dalam dua bulan ini. Pasalnya, presiden terpilih Barack Obama mengatakan bahwa AS akan defisit dalam beberapa tahun. Hal ini mengimbuhkan spekulasi bahwa stimulus yang di rencanakan oleh AS bakalan bisa mengembalikan laju pertumbuhan perekonomian.

Rio Tinto Group, perusahaan tambang terbesar ketiga di dunia, terdesak mumbul 8,1% setelah harga tembaga melompat ke level yang paling besar dalam sebulan ini. Sementara itu Isuzu Motors Ltd., produsen kendaraan komersial terbesar ketiga di Jepang, membubung 7,1% seiring dengan melemahnya yen terhadap dolar AS sehingga berprospek untuk meningkatkan penjualan di seluruh dunia. Ricoh Co., produsen perlengkapan kantor terbesar kedua di Jepang, juga pulih 12% setelah Credit Suisse Group menaikkan ratingnya. MSCI Asia Pacific Index melonjak 2,2% menjadi 92,85 pada pukul 9:58 waktu Tokyo, level yang paling tinggi sejak 5 November 2008. Setiap tiga saham yang mengalami kenaikan, terdapat satu saham yang justru mencatatkan penurunan. Namun, saham-saham yang berkaitan dengan kebutuhan konsumen maupun perusahaan, mencatatkan kenaikan sebesar 40%. Indeks acuan ini telah membukukan kenaikan 3,6% tahun 2009 ini setelah terjerembap 43% tahun lalu. "Harapan bahwa Obama akan memulihkan perekonomian AS, secara berkelanjutan telah menyokong pasar," kata Hiroichi Nishi, equities manager Nikko Cordial Securities Inc. Menurutnya, kendati yen akan kembali menguat terhadap dolar AS hari ini, namun level penguatan ini masih terbilang lemah untuk meningkatkan pendapatan perusahaan AS. Nikkei 225 Stock Average mengimbuhkan tenaga sebesar 2,4% menjadi 9.295,64. Sementara itu benchmark regional lainnya juga berkubang di zona hijau kecuali New Zealand.


Editor: