KONTAN.CO.ID - Indeks saham Nasdaq berhasil menembus level psikologis 17.000 untuk pertama kalinya pada hari Selasa lalu, terdorong oleh kenaikan saham Nvidia. Namun, indeks S&P 500 hanya微涨 (wēi zh涨 - naik sedikit) dan Dow Jones malah turun seiring dengan kenaikan imbal hasil Treasury. Kenaikan saham Nvidia sebesar 7% turut mengangkat saham emiten chip lainnya. Indeks sektor semikonduktor pun melonjak 1,9%. Teknologi menjadi sektor yang menguat paling tinggi di antara indeks-indeks S&P 500 lainnya. Sementara itu, sektor kesehatan dan industri mengalami penurunan terbesar.
Harga saham di bursa AS melemah pada sesi perdagangan sore hari setelah imbal hasil Treasury AS naik ke level tertinggi dalam beberapa minggu terakhir, dipicu oleh lelang obligasi pemerintah yang kurang diminati.
Baca Juga: IHSG Naik, 7 Indeks Sektoral Ikut Terdongrak (28 Mei 2024) "Kita mendapatkan dua hasil yang mengecewakan dan imbal hasil obligasi pun naik, sehingga pasar merespons negatif," kata Quincy Krosby, kepala strategi global di LPL Financial. "Pasar tidak ingin melihat imbal hasil naik ke level yang dapat mengancam ekonomi, daya beli konsumen, dan rencana pelonggaran kebijakan moneter oleh Federal Reserve." Investor kini menanti data inflasi AS yang akan dirilis minggu ini. Data tersebut dapat mempengaruhi ekspektasi investor terhadap potensi penurunan suku bunga oleh The Fed. Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi Inti AS untuk bulan April diperkirakan akan stagnan dibanding bulan sebelumnya. Indeks ini merupakan indikator inflasi yang dipantau oleh The Fed. Indeks Dow Jones Industrial Average turun 216,73 poin (0,55%) ke level 38.852,86. Indeks S&P 500 naik tipis 1,32 poin (0,02%) ke level 5.306,04. Sementara itu, indeks Nasdaq Composite menguat 99,09 poin (0,59%) ke level 17.019,88. Wall Street akhir-akhir ini kerap mencetak rekor tertinggi didorong oleh ekspektasi bahwa bank sentral AS akan mulai menurunkan suku bunga tahun ini.
Baca Juga: Harga Emas Hari Ini Naik (28 Mei 2024), Sebulan Naik 0,53% Namun, ekspektasi tersebut masih fluktuatif karena para pembuat kebijakan The Fed masih waspada terhadap data ekonomi yang masih menunjukkan inflasi yang membandel. Berdasarkan CME FedWatch Tool, peluang penurunan suku bunga minimal 25 basis poin hanya di atas 50% untuk bulan November dan Desember tahun ini. Peluang penurunan suku bunga di bulan September turun menjadi sekitar 46% dari sebelumnya di atas 50% seminggu yang lalu. Fokus investor minggu ini juga akan tertuju pada sektor ritel, dengan beberapa peritel seperti Dollar General, Advance Auto Parts, dan Best Buy akan melaporkan kinerja keuangan mereka. Perdagangan di bursa AS menggunakan sistem penyelesaian yang lebih singkat pada hari Selasa. Regulator berharap perubahan ini dapat mengurangi risiko dan meningkatkan efisiensi, namun diperkirakan akan menyebabkan peningkatan sementara gagal transaksi bagi investor.
Baca Juga: Grafik Harga Emas 24 Karat Antam Terbaru (28 Mei 2024) Harga saham Apple naik setelah penjualan iPhone di China melonjak 52% pada bulan April dibandingkan tahun sebelumnya, berdasarkan perhitungan Reuters dari data industri. Namun, kenaikan saham Apple kemudian berkurang dan ditutup sedikit lebih tinggi pada level $189,99. Harga saham GameStop melonjak sekitar 25,2% dan ditutup pada level $23,78. Akhir pekan lalu, retailer video game tersebut mengumumkan telah mengumpulkan dana sebesar $933 juta melalui penjualan 45 juta saham. Pemegang saham Hess menyetujui merger senilai $53 miliar dengan Chevron. Harga saham Hess ditutup naik 0,4%, sedangkan harga saham Chevron naik 0,8% dan Exxon Mobil naik 1,3%. Di bursa Nasdaq, jumlah saham yang turun melebihi jumlah saham yang naik dengan rasio 1,34 banding 1. Di bursa NYSE, rasio tersebut adalah 1,75 banding 1.
Baca Juga: IHSG Turun, 9 Indeks Sektoral Ikut Susut (27 Mei 2024) Indeks S&P 500 mencatat 24 saham yang mencapai titik tertinggi 52 minggu baru dan 11 saham yang mencapai titik terendah 52 minggu baru. Sementara itu, indeks Nasdaq Composite mencatat 93 saham yang mencapai titik tertinggi 52 minggu baru dan 107 saham yang mencapai titik terendah 52 minggu baru.
Total volume perdagangan saham di bursa AS mencapai 11,91 miliar saham, dibandingkan dengan rata-rata 12,32 miliar saham untuk keseluruhan sesi perdagangan selama 20 hari perdagangan terakhir.
By Abigail Summerville (Reporting by Abigail Summerville in New York; additional reporting by Caroline Valetkevitch in New York and Johann M Cherian, Lisa Pauline Mattackal and Shubham Batra in Bengaluru; Editing by Pooja Desai and David Gregorio) Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Hasbi Maulana