Bursa Saham AS: Optimisme Menguat, Dipicu Harapan Pemangkasan Suku Bunga The Fed



KONTAN.CO.ID - Pasar saham Amerika Serikat (AS) ditutup menguat pada perdagangan Senin (15/7) waktu setempat, didorong oleh optimisme bahwa Federal Reserve (The Fed) akan segera menurunkan suku bunga.

Sentimen positif juga didukung oleh keyakinan bahwa ekonomi AS dapat menghindari resesi. Hal ini ditegaskan oleh Ketua The Fed Jerome Powell dalam pidatonya di Economic Club of Washington.

Para analis memprediksi pemangkasan suku bunga bisa terjadi pada September mendatang, bahkan hingga tiga kali pemangkasan sampai akhir tahun.


"Pemangkasan (suku bunga) di bulan September hampir pasti terjadi," kata Ross Mayfield, analis strategi investasi di Baird.

Baca Juga: Grafik Harga Emas 24 Karat Antam Terbaru (15 Juli 2024)

Prospek pemangkasan tersebut memicu kenaikan indeks utama Wall Street. Indeks Dow Jones Industrial Average naik 0,53%, S&P 500 naik 0,28%, dan Nasdaq Composite naik 0.40%.

Selain itu, laporan keuangan positif dari Goldman Sachs turut mendorong kenaikan indeks. Saham raksasa keuangan tersebut melonjak 2,6%.

Di sisi lain, kabar batalnya akuisisi Macy's Inc membuat saham perusahaan tersebut anjlok 11,7%.

Baca Juga: Tiongkok Masih Jadi Mitra Dagang Utama Indonesia, Segini Porsinya

Menariknya, prospek terpilihnya kembali Donald Trump sebagai presiden AS memicu kenaikan saham-saham tertentu. Saham Trump Media & Technology Group melonjak 31,4%.

Kenaikan juga terjadi pada saham perusahaan energi, produsen senjata, dan operator penjara yang diperkirakan akan diuntungkan oleh kebijakan Trump.

Sebaliknya, saham-saham perusahaan energi terbarukan seperti Sunrun dan SolarEdge Technologies anjlok karena kekhawatiran berkurangnya subsidi di era Trump.

Perusahaan-perusahaan asal Tiongkok yang terdaftar di AS juga mengalami penurunan saham akibat kekhawatiran pengetatan perdagangan di bawah pemerintahan Trump selanjutnya.

Baca Juga: Menciut, Surplus Neraca Dagang Indonesia Berlanjut di Bulan ke-50

Secara keseluruhan, sentimen positif mendominasi perdagangan hari ini. Volume perdagangan tercatat sedikit di bawah rata-rata harian dalam 20 hari terakhir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hasbi Maulana