Bursa Saham Asia Bergerak Tipis Hari Ini (24/4) di Periode Laporan Keuangan Emiten



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa saham Asia memulai dengan hati-hati pada perdagangan Senin (24/4). Di pekan terakhir April, perusahaan-perusahaan yang tercatat di bursa saham akan melaporkan kinerja kuartal pertama 2023. Selain itu, pelaku pasar juga menunggu keputusan suku bunga oleh bank-bank sentral.

Indeks MSCI dari saham Asia-Pasifik di luar Jepang turun 0,1%, sementara Nikkei Jepang naik 0,2%. S&P 500 berjangka dan Nasdaq berjangka sama-sama turun 0,2% pada perdagangan terakhir pekan lalu menjelang pekan pendapatan yang sibuk.

Harga saham Apple Inc dan Microsoft Corp telah menyumbang hampir setengah dari kenaikan S&P 500 hingga Maret. "Kami percaya narasi utama musim pendapatan teknologi akan menjadi perlombaan artifical intelligence (AI) dan setiap pemain teknologi besar memberi tahu investor tentang ambisi AI/strategi monetisasi mereka sendiri saat Redmond melawan Google dan pendukung teknologi lainnya untuk memperebutkan piala AI," kata analis Wedbush Securities seperti dikutip Reuters.


Baca Juga: Wall Street Ditutup Naik Tipis Jelang Banjir Laporan Kinerja di Pekan Depan

Dewan Perwakilan Rakyat AS minggu ini dapat memberikan suara pada rencana Partai Republik untuk menaikkan plafon utang dengan imbalan pemotongan pengeluaran. Penerimaan pajak yang lemah berarti pemerintah bisa kehabisan uang lebih awal dari yang diharapkan. 

Angka upah AS dan pertumbuhan ekonomi yang akan dirilis minggu ini kemungkinan akan memperkuat kemungkinan pengetatan lebih lanjut. Pelacak GDP Now yang berpengaruh dari The Fed Atlanta memperkirakan ekonomi AS tumbuh 2,5% secara tahunan pada kuartal pertama, hanya sedikit lebih lambat dari kuartal sebelumnya.

Baca Juga: Kapitalisasi Pasar IHSG Bertambah Rp 109,39 Triliun pada Pekan Ini

BOJ MENDAPAT BOS BARU

Pasar memperkirakan peluang 89% Federal Reserve akan menaikkan suku bunga seperempat poin pada pertemuannya di minggu pertama bulan Mei. Pelaku pasar pun memperkirakan kenaikan serupa dari European Central Bank dengan risiko pergerakan setengah poin.

Bank sentral di Kanada dan Swedia bertemu minggu ini. Tetapi sebagian besar perhatian akan tertuju pada Bank of Japan untuk pertemuan pertama yang dipimpin oleh gubernur barunya, Kazuo Ueda.

Hanya tiga dari 27 ekonom yang disurvei oleh Reuters mengharapkan BOJ untuk mulai mengurangi kebijakan kontrol kurva imbal hasil (YCC) dengan cepat. Tetapi ada laporan bahwa BoJ sedang mempertimbangkan untuk melakukan tinjauan komprehensif terhadap dampak pelonggarannya.

Perbedaan dalam kebijakan antara Jepang dan negara maju lainnya telah membuat yen terus melemah dalam beberapa minggu terakhir. Euro khususnya mencapai level tertinggi enam bulan terhadap yen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati